PR DEPOK - Mantan juru bicara (Jubir) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menyampaikan belasungkawanya atas meninggalnya seorang guru bernama Yonathan di Papua.
Guru tersebut dikabarkan meninggal dunia karena ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pada Jumat, 9 April 2021 lalu.
Selain berduka cita, Dedek juga tak lupa mendoakan Yonathan agar amalannya diterima oleh Tuhan.
"Turut berduka cita atas meninggalnya Yonathan, semoga amalannya diterima Tuhan," kata Dedek Prayudi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun @Uki23 pada Sabtu, 17 April 2021.
Lebih lanjut, Dedek mulai mempertanyakan keberadaan para aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang biasanya menyuarakan pembelaan terkait kasus penyerangan semacam itu.
Dia lalu mengatakan keterkaitan para aktivis HAM dengan KKB. Menurutnya apakah mungkin sebutan aktivis HAM disematkan setelah bersekutu dengan pasukan KKB.
Sebab, sesuai dengan pemahamannya, HAM itu bersifat umum atau universal dan tidak bersifat partisan.
Baca Juga: Soal Rumor Suaminya Mengalami Kebangkrutan, Zaskia Gotik: Alhamdulillah Kita Masih Bisa Makan
"Aktivis-aktivis HAM pd kemana? Apa harus bersekutu dengan KKB baru disebut aktivis HAM?. Setahu saya HAM itu nilai universal, tidak partisan," ujarnya.
Terkait hal itu, Dedek lantas menyindir para aktivis HAM yang sering menyuarakan soal masyarakat Papua yang tertindas dengan menanyakan kabar Dandhy Laksono dan Veronica Koman.
"Mas @Dandhy_Laksono & mba @VeronicaKoman hey, apa kabar?" ucap Dedek mengakhiri cuitannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Guru SMP negeri Beoga, Papua bernama Yonathan Renden sempat dikepung dan kemudian ditembak oleh pasukan KKB pada Jumat, 9 April 2021 lalu.
Meski sempat dibawa ke Puskesmas Beoga dan mendapatkan pertolongan medis, tapi nyawa Yonathan tak tertolong.
Sebelum dikepung, Yonathan diketahui tengah mengendarai motornya untuk mencari terpal guna menutupi jenazah kawannya, Oktavianus Rayo.
Dikabarkan, Oktavianus Rayo sendiri lebih dulu ditembak pasukan KKB pada Kamis, 8 April 2021.***