PR DEPOK - Peneliti Pusat Kajian Jaminan Sosial (PKJS) UI Renny Nurhasana mendukung penerbitan peraturan bansos tidak diizinkan untuk konsumsi rokok guna mengurangi perilaku merokok sejumlah penerima.
"Kami mendukung penuh agar pemerintah menekankan perlunya pengurangan perilaku merokok atau pencantuman persyaratan terkait perilaku merokok di antara penerima bansos ke dalam suatu kebijakan yang tegas," katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Selasa, 20 April 2021.
Larangan konsumsi rokok dari dana bansos bisa dilakukan dengan penerbitan Peraturan Menteri Sosial (Permensos).
Namun, hingga ini hanya sebatas larangan dari Presiden Joko Widodo dan Mensos Tri Rismaharini.
Potensi penggunan dana bansos untuk konsumsi rokok dipaparkan Tim PKJS UI dalam makalahnya yang bertema pengaruh bansos bagi konsumsi rokok yang dipublikasikan dalam ‘Tobacco Induced Diseases’ dan dikelola oleh International Society for the Prevention of Tobacco Induced Diseases.
Tim PKJS Universitas Indonesia melaporkan tingkat konsumsi rokok anggota keluarga keluarga yang merokok lebih besar ketimbang keluarga tidak menerima bansos.
Bahkan, angka ini naik sebesar 0,258 batang per hari arau 1,81 batang per minggu dibandingkan anggota keluarga yang tidak menerima bansos.
Kondisi yang sama terjadi pada anggota keluarga penerima bantuan pangan nontunai naik 0,492 batang per hari atau 2,8 batang per minggu.
Konsumsi rokok anggota keluarga penerima bansos bisa menggeser pengeluaran untuk kebutuhan utama keluarga yakni pangan, pendidikan, dan kesehatan.
Baca Juga: Soal Isu Reshuffle Kabinet, Moeldoko: Jawabannya Satu, Reshuffle yang Tahu Hanya Presiden, Titik
Dengan demikian, tujuan program bansos untuk mengurangi kemiskinan dikhawatirkan bisa mengalami kendala.
"Dibutuhkan adanya sinergi lintas sektor dalam penerapan kebijakan pengendalian konsumsi rokok, salah satunya kenaikan harga rokok untuk menjauhkan keterjangkauan pembelian rokok bagi keluarga pra-sejahtera dan penerima bansos," katanya.
Sebelumnya, Ketua PKJS UI Aryana Satrya mengemukakan penggunan bansos untuk komsumsi rokok juga dilakukan penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Bahkan, angkanya lebih tinggi dibandingkan bukan penerima bansos.
Baca Juga: Ingin Tubuh Kekar Secara Instan? Ecommerce China Jual Bodysuit Tubuh Berotot Sangat Realistis
"Kajian PKJS-UI menemukan penerima bantuan sosial berkorelasi positif dengan perilaku merokok, dengan efek tertinggi terjadi pada penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang didistribusikan secara tunai," ujarnya.***