“Gua pikir itu hal yang sangat common (biasa),” tutur pria yang akrab dipanggil Bang Arief ini.
Kemudian, Arief Munandar juga menyinggung soal aksi teror yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Selain itu, dirinya juga menyoroti pernyataan Komnas HAM yang enggan menyebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sebagai organisasi teroris.
“Kenapa untuk KKB di Papua yang jelas-jelas membunuh warga sipil, pembakaran fasilitas umum, menebarkan rasa ketakutan yang dahsyat itu tidak kunjung disematkan label organisasi teroris?” ujarnya.
Tapi sebaliknya, menurutnya, bagi kelompok-kelompok beragama Islam di daerah-daerah lainnya tanpa ba-bi-bu, label terorisme itu dengan mudah sekali disematkan.
Tidak hanya itu, ia pun menyoroti pemberitaan yang menyebut bahwa pelaku penjualan senjata kepada KKB tersebut adalah seorang pendeta dan transaksinya dilakukan di dekat Gereja.
“Gua ngebayangin ya sorry, kalau ini diganti, yang melakukan adalah seorang ustaz dan dilakukan di dekat masjid, selesai sudah, itu terorisme,” kata Bang Arief.***