Kemendikbud Akui Ada Keteledoran di Kamus Sejarah, Sartono: Moso Gak Dicek Dulu? Ini Pahlawan Nasional Lho

- 21 April 2021, 16:18 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Sartono Hutomo.
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Sartono Hutomo. /Dok DPR

Dirjen Kebudayaan Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menjelaskan bahwa di dalam Kamus Sejarah yang sama juga terdapat peran dari KH Hasyim Asy’ari.

Namun, peran KH Hasyim Asy’ari disebutkan di dalam halaman lain, bukan di dalam lema atau entry.

“Jadi, narasi menghilangkan peran KH Hasyim Asy’ari itu tidak benar. Kami mengakui memang ada kesalahan teknis dan kami memohon maaf. Kesalahan itu seharusnya tidak perlu terjadi,” tuturnya.

Baca Juga: Tak Setuju BUMN Beli Peternakan di Belgia, Arief Poyuono: di Sini Pengangguran Bejibun

Hilmar mengatakan bahwa kamus sejarah tersebut telah disusun pada 2017 dan risetnya melibatkan banyak pihak.

Sehingga buku itu sebenarnya belum selesai, tetapi karena pada waktu itu tahun anggaran habis, maka harus dilaporkan dan yang tidak selesai dibuatkan buku elektroniknya.

Menurut Hilmar, pada 2019, ada program mengumpulkan bahan dari masing-masing direktorat untuk diunggah ke laman Rumah Belajar.

Baca Juga: Kompak tak Beratkan Habib Rizieq, 4 Saksi yang Dihadirkan Jaksa: Massa Megamendung Datang Secara Spontan

Meski begitu, pihaknya sudah menarik Kamus Sejarah tersebut dan buku sejarah lainnya. Kemendikbud juga akan meninjau ulang buku-buku sejarah itu agar tidak lagi terjadi kesalahan lagi.

Seorang editor dari kamus sejarah tersebut, Prof Susanto Zuhri mengatakan bahwa KH Hasyim Asy'ari memang tidak ada dalam lema, tetapi ada di halaman yang lain, yakni pada laman pendiri NU.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x