Network
PR DEPOK - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal belum lama ini mengomentari pernyataan dari Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi, Abdullah Hehamahua.
Dalam pernyataannya, Abdullah diketahui melarang anggota rakernas Partai Masyumi untuk tepuk tangan lantaran tepuk tangan merupakan budaya Yahudi.
Menanggapi pernyataan itu, Akhmad Sahal tampak menyindir Abdullah yang sempat bangga mengaku mirip dengan Nabi Musa.
Padahal, Nabi Musa merupakan sosok pembawa agama Yahudi.
Cuitan Akhmad Sahal.
"Orang ini melarang tepuk tangan krn mirip Yahudi. Pdhl kemaren ia dgn bangga mengaku mirip Nabi Musa, yg adalh pembawa agama Yahudi," kata Akhmad Sahal seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @sahaL_AS.
Mengamati pernyataan paradoks dari Abdullah, Akhmad Sahal lantas menuturkan Abdullah melarang orang lain untuk mirip dengan agama Yahudi.
Akan tetapi di kesempatan yang lain, dikatakan dia, secara tak langsung Abdullah malah mengaku mirip dengan Yahudi.
"Melarang orang lain mirip Yahudi, tp dia sendiri mengaku mirip Yahudi," ucapnya menambahkan.
Diketahui sebelumnya, Abdullah Hehamahua dalam acara Orientasi dan Rakernas Partai Masyumi menjelaskan soal sejarah Masyumi pada awal kemerdekaan Indonesia.
Ketika para anggota rakernas tepuk tangan atas pernyataannya, Abdullah lalu menghentikan tepuk tangan tersebut.
Dia meminta maaf dan mengatakam bahwa tepuk tangan bukan ciri dari anggota Masyumi, melainkan takbir lah ciri khas anggota Masyumi.
Sedangkan tepuk tangan adalah budaya dari agama Yahudi. Maka dari itu, ia meminta para anggota partai Masyumi untuk tidak lagi bertepuk tangan dalam acara Partai Masyumi.
"Maaf, ciri Masyumi tidak ada tepuk tangan. Ciri Masyumi adalah takbir. Tepuk tangan adalah budaya Yahudi," ujarnya di atas mimbar yang ditayangkan di kanal YouTube Masyumi Memanggil pada Senin, 26 April 2021.***
