Network
PR DEPOK – Mantan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Mustofa Nahrawardaya mengomentari wacana pemindahan ibu kota negara.
Diketahui, komentar tersebut ia lontarkan sebagai respons atas cuitan aktivis kemanusiaan, Azzam Mujahid.
Sebelumnya, Azzam Mujahid menyoroti besaran anggaran yang akan dikeluarkan pemerintah dalam membangun ibu kota baru yang rencananya akan berlokasi di Kalimantan Timur.
Ia berpendapat bahwa dengan anggaran sebesar itu, Indonesia mampu membeli 80 unit kapal selam baru.
Akan tetapi, jika 80 unit dinilai terlalu banyak, ia menyarankan agar ada sedikit pemotongan atas anggaran tersebut guna membeli satu unit kapal selam baru.
Mustofa Nahrawardaya pun menyampaikan responsnya pada Selasa, 27 April 2021 melalui akun Twitter @TofaTofa_id.
Ia mengatakan bahwa selama Anies Baswedan masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, wacana pemindahan ibu kota itu akan terus berlangsung.
“Selama Anies masih Gubernur DKI, wacana pemindahan Ibukota akan terus, dan tidak berhenti,” katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Seperti diberitakan, Juru Bicara (Jubir) Presiden, Fadjroel Rachman mengungkapkan asal anggaran pembangunan ibu kota baru tersebut.
Fadjroel pun menegaskan, dari total anggaran sekitar Rp500 triliun, hanya satu persen yang berasal dari anggaran fiskal APBN.
Selama Anies masih Gubernur DKI, wacana pemindahan Ibukota akan terus, dan tidak berhenti. https://t.co/e24RU79glh— MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@TofaTofa_id) April 27, 2021
Sementara itu, sisa kebutuhan anggaran pembangunan ibu kota baru nantinya akan dipenuhi dengan berbagai alternatif sumber pembiayaan yang sudah direncanakan.
“Insya Allah mungkin menyerap cukup besar sekitar Rp500 triliun, di mana hanya satu persen yang dari APBN, selebihnya berasal dari berbagai sumber dengan berbagai metode pembiayaan,” tutur Fadjroel pada Kamis, 22 April 2021.***
