PR DEPOK - Krisis politik yang terjadi di Myanmar menjadi sorotan banyak pihak internasional.
ASEAN telah menggelar KTT Pemimpin ASEAN pada Sabtu, 24 April 2021 lalu di Jakarta untuk bahas konflik tersebut.
Dari hasil pertemuan tersebut, lahirlah lima konsesus bersama yang dicapai, salah satunya adalah penghentian kekerasan di Myanmar.
Pertemuan yang dihadiri oleh pemimpin dan perwakilan negara-negara ASEAN ini melahirkan lima konsesus berikut ini, dikutip Pikiran Rakyat Depok dari Antara
1. Kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan dan semua pihak harus menahan diri.
2. Pelaksanaan dialog konstruktif seluruh pihak yang berkepentingan di Myanmar untuk mencapai solusi damai.
3. Utusan Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi dan proses dialog dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN.
4. ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Myanmar melalui AHA Center.
5. Utusan khusus dan delegasai akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.
Dari data yang dipaparkan Data Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP), 23 April 2021, korban krisis politik Myanmar mencapai 745 orang meninggal dunia dan 3.371 ditahan.
Peserta KTT Pemimpin Asean yang digelar Sabtu lalu di antaranya dihadiri oleh Min Aung Hlaing sebagai panglima milite Myanmar, Sultan Hassanal Bolkian dari Brunei Darussalam selaku ketua ASEAN dan sejumlah perwakilan dari negara ASEAN.
Baca Juga: Hamish Daud Terapkan Flexitarian dalam Penuhi Asupan Gizi Makanan
Sebagai tuan rumah, Presiden Joko Widodo menyampaikan sikapnya terhadap konflik tersebut.
"Kekerasan harys dihentikan dan demokrasi, stabilitas dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan. Kepentingan rakyat Myanmar harus selalu jadi prioritas," tutur Jokowi.***