PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengomentari kabar terancam dipecatnya Novel Baswedan dan sekitar 70 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK lainnya yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan.
Dalam keterangan tertulis, Ferdinand Hutahaean menilai bahwa jika benar kabar pemecatan puluhan pegawai KPK ini, maka hal ini merupakan malapetaka bagi Indonesia.
Pasalnya, negara telah menjadikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai garda pemberantasan korupsi.
Baca Juga: Prediksi Semifinal Liga Champions Manchester City vs PSG: Duel Hidup Mati Menuju Partai Final
"70 an pegawai @KPK_RI tdk lolos wawasan kebangsaan, ini betul2 malapetaka bg Indonesia yg menjadikan KPK sbg garda pemberantasan korupsi," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3.
Tak hanya itu, ia lantas meminta agar pemerintah segera memberhentikan orang-orang yang memang tidak lolos tes wawasan kebangsaan ini.
Selain itu, Ferdinand Hutahaean juga menyarankan agar puluhan pegawai KPK yang tidak lolos ini dimasukkan dalam program deradikalisasi.
"Sy minta agar pemerintah segera berhentikan org2 ini dan masukkan dlm program deradikalisasi...!" tuturnya menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, KPK mengungkap bahwa pihaknya telah menerima hasil tes wawasan kebangsaan yang akan menjadi tolak ukur diubahnya status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Disampaikan oleh Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, hasil tes wawasan kebangsaan yang diserahkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah diterima pada 27 April 2021.
"KPK benar telah menerima hasil "assessment" wawasan kebangsaan yang diserahkan pihak BKN (Badan Kepegawaian Negara) tanggal 27 April 2021," ujar Ali Fkiri.
Meskipun hasil tes tersebut masih belum bisa diketahui, tetapi Ali Fikri memastikan bahwa pihaknya akan segera menyampaikan hasilnya kepada publik dalam waktu dekat.
"Namun mengenai hasilnya, sejauh ini belum diketahui karena informasi yang kami terima data dimaksud belum diumumkan. KPK memastikan akan menyampaikan hasilnya kepada publik dalam waktu dekat dan akan kami informasikan lebih lanjut," tuturnya menjelaskan.
Sementara itu, terkait dengan kabar puluhan pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan dan terancam dipecat, Sekjen KPK, Cahya H Harefa, meminta agar publik tetap berpegang pada informasi resmi kelembagaan KPK.
"Kami menegaskan agar media dan publik berpegang pada informasi resmi kelembagaan KPK," ujar Cahya.***