Maka dari itu, ia meminta pada Ketua KPK, Firli Bahuri untuk mengusut sedalam-dalamnya kasus korupsi bansos dan mengadili siapapun aktor yang terlibat di dalamnya.
"Ini skandal jahat yg memalukan. Mas Firli @KPK_RI bongkar & adili siapapun yg terlibat !," ujar mantan Menteri Ekonomi tersebut menambahkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mensos Risma beberapa waktu lalu telah melaporkan sebanyak 21 juta data ganda penerima bansos yang telah dinonaktifkan kepada KPK.
Risma mengatakan, data tersebut dilaporkan karena telah masuk dalam Stranas KPK.
Kemudian hingga April lalu, lanjut dia, Kementerian Sosial telah menonaktifkan 21 juta data ganda sehingga pemerintah daerah diminta untuk memperbaharui data penerima bansos tersebut.
"Alhamdulillah sesuai janji saya, April kami bisa selesaikan perbaikan datanya dan hasilnya seperti sudah saya sampaikan 21,516 juta atau 21,158 juta data itu ganda dan kemudian kami 'tidurkan'," kata Risma menjelaskan.
Hal itu dilakukan oleh Mensos Risma lantaran menurut Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, data sangat berpengaruh terhadap akurasi penyaluran bansos ke masyarakat.***