PR DEPOK – Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah memberikan respons atas pernyataan yang dilontarkan mantan Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu.
Diketahui, Said Didu sebelumnya menyinggung pernyataan Fahri Hamzah terkait kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Said Didu melalui akun Twitter-nya @msaid_didu, mengingatkan Fahri Hamzah bahwa dirinya selama ini kerap kali mempersoalkan tiga hal terkait kinerja KPK.
Menurut Said Didu, Fahri Hamzah kerap menyoroti soal KPK yang sering membuat heboh publik dengan operasi tangkap tangan (OTT).
Kemudian, Said Didu mengatakan Fahri Hamzah juga dinilai sering mengkritik KPK yang mengejar kasus-kasus kecil. Bahkan, Fahri Hamzah sering lontarkan kritikan kepada kasus-kasus besar yang 'terlepas' dari tangan KPK.
“Seingat saya yg bung @Fahrihamzah sering persoalkan adlh: 1) @KPK_RI sering bikin heboh dg OTT, 2) kejar kasus kecil, 3) kasus besar lepas,” kata Said Didu.
Lebih lanjut, Said Didu memaparkan sejumlah hal yang terjadi setelah adanya revisi Undang-Undang (UU) KPK.
Hal pertama yang terjadi setelah adanya revisi UU KPK yakni mengetahui bahwa kasus-kasus korupsi yang terungkap merupakan hasil OTT.
Selanjutnya, jelas dia, KPK memberikan surat penghentian penyidikan dan penuntutan (SP3) pada kasus-kasus besar.
“Stlh revisi UU KPK: 1) kasus yg terungkap adlh hasil OTT, 2) berikan SP3 kasus besar, 3) hilangnya tersangka dan barang bukti. Sesuai?” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa dirinya telah mengkritik KPK sejak tahun 2005 silam dan tak memiliki banyak teman.
“Panjang cerita bang. Sejak 2005 saya kritik KPK. Gak banyak teman,” kata Fahri Hamzah seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 6 Mei 2021.
Mantan Wakil Ketua DPR itu juga mengaku bahwa dirinya telah menulis buku hingga berjilid-jilid dalam rangka mengkritik KPK.
Dengan demikian, Fahri Hamzah pun berkesimpulan bahwa lembaga antirasuah tersebut juga ‘manusia’.
“Berjilid buku saya tulis. Intinya KPK juga manusia,” ujar mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.