Hal tersebut kemudian membuat Taufik Damas menyimpulkan bahwa pihak yang terkesan pilih-pilih dalam mem-bully tokoh, pikiran keagamaanya telah terkontaminasi selera politik.
Dengan kata lain, lanjut dia, pemahaman agama mereka sudah tidak lagi murni dan ia bingung akan sampai kapan kejadian semacam itu terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Cek Penerima BPUM 2021 Tahap 2 dengan NIK KTP di eform.bri.co.id/bpum
"Itu berarti pikiran kegamaan mereka sudah ikut selera politik, bukan pikiran keagamaan yang murni. Entah sampai kapan..," ucapnya mengakhiri cuitan.
Diketahui sebelumnya, ceramah Gus Miftah di dalam gereja beredar luas di media sosial dan menuai polemik di tengah masyarakat.
Banyak pihak yang mengkritik Gus Miftah lantaran menyampaikan ceramahnya di dalam gereja yang dianggap tidak boleh dilakukan.
Gus Miftah menjelaskan bahwa kehadirannya di gereja hanya sekedar untuk menyampaikan orasi kebangsaan dalam peresmian Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Jakarta Utara.
Dalam video ceramah tersebut, Gus Miftah tampak berdiri di atas mimbar membelakangi salib dan dengan lantang menyuarakan ceramahnya.