Ia pun menyebut, jangan sampai TWK dalam KPK ini dijadikan sebagai cara untuk menyingkirkan pegawai terbaik.
"Apalagi jk dipake menyingkirkan pegawai terbaik," ujar Febri Diansyah, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Pernyataan Febri Diansyah itu pun ditanggapi oleh mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean yang tampak tidak setuju.
Menurut Ferdinand, yang kontroversial adalah saat ada orang tidak lolos TWK, tapi berpihak kepada radikalisme, dan mendukung intoleransi.
Ferdinand Hutahaean menanggapinya melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, pada Senin, 10 Mei 2021.
"Yang kontroversial itu adalah ketika orang tak lulus wawasan kebangsaan entah krn tak cinta negerinya, berpihak pada radikalisme, mendukung intoleransi atau tdk searah dgn hukum negara memaksa harus diterima sbg ASN," kata Ferdinand Hutahaean.
Lanjut, dikatakan Ferdinand, agar tidak menjadi kontroversi, baiknya untuk sadar diri saja dan mengajukan mundur dari jabatan.
"Mestinya spy tak jd kontroversi, ya sadar diri dan mundur," kata Ferdinand Hutahaean.