Penasaran dengan Alasan Penonaktifan 75 Pegawai KPK yang Sebenarnya, Gde Siriana: Pesanan Siapa?

- 12 Mei 2021, 13:56 WIB
Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Gde Siriana Yusuf.
Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Gde Siriana Yusuf. /Twitter @SirianaGde

Diketahui sebelumnya, publik kini tengah dihebohkan dengan keputusan lembaga KPK yang secara resmi menonaktifkan 75 pegawai yang tak lulus TWK.

Pasalnya banyak yang menilai bahwa 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan tersebut adalah pegawai yang berintegritas, di mana beberapa di antara mereka sering menangani kasus-kasus besar.

Bahkan mantan juru bicara (jubir) KPK, Febri Diansyah menyatakan beberapa di antara 75 pegawai itu kini tengah menangani kasus korupsi kelas kakap, seperti korupsi bantuan sosial (bansos) hingga korupsi benur. 

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Ustaz Abdul Somad Dikabarkan Terlibat Kasus 212 Mart, Simak Faktanya

Tak hanya Febri, penyidik senior KPK yang juga dinyatakan tak lolos TWK, Novel Baswedan pun menyampaikan hal serupa. 

Pegawai yang dinyatakan tak lolos di TWK, dikatakan Novel, merupakan pegawai yang sering menangani kasus-kasus besar. 

Maka dari itu, Novel menyebut proses tes wawasan kebangsaan bukah lah tes seleksi, melainkan upaya penyingkiran pegawai KPK yang berintegratis.

Baca Juga: Gusdurian Minta Jokowi Evaluasi, Tidak Jadikan TWK Seleksi KPK, Ferdinand: Setahu Saya Gus Dur Tolak Intoleran

"Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), bukan tes kompetensi atau tes utk seleksi. Dlm UU 19/2019 dan Putusan MK jelaskan peg KPK mjd ASN hanya bersifat peralihan yg tdk boleh merugikan pegawai KPK. Tp digunakan utk singkirkan 75 peg, bbrp sdg tangani kasus besar," kata Novel Baswedan melalui akun Twitter pribadinya @nazaqistsha.***

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x