KPK Disebut Busyro Tamat di Tangan Presiden Jokowi, Ngabalin: Otak Sungsang Gini Cocoknya di LSM Anti Korupsi

- 13 Mei 2021, 21:07 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin. /Dok. ANTARA.

Bahkan, Ali Ngabalin melontarkan sindiran bahwa Busyro lebih cocok berada di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) anti korupsi atau parpol ketimbang menjadi pimpinan Muhammadiyah.

"Cocoknya mas busro di LSM anti korupsi atau masuk parpol sekalian. rasanya anda tdk cocok mjd pimpinan Muhammadiyah," ujar Ali Ngabalin mengakhiri cuitannya.

Cuitan Ali Ngabalin yang merespons pernyataan Pimpinan Muhammadiyah Busyro Muqqodas soal KPK.
Cuitan Ali Ngabalin yang merespons pernyataan Pimpinan Muhammadiyah Busyro Muqqodas soal KPK. Tangkap layar Twitter.com/@AliNgabalinNew.

Baca Juga: Ingin Beri 'Pelajaran' ke Israel, Erdogan Telepon Vladimir Putin Bahas Ketegangan di Palestina

Seperti diketahui, sebanyak 75 pegawai yang dinyatakan tidak lolos TWK untuk menjadi ASN secara resmi dinonaktifkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) tertanggal 7 Mei 2021 ditandatangani Ketua KPK Firli Bahuri.

SK tersebut menetapkan keputusan Pimpinan KPK tentang hasil asesmen TWK yang tidak memenuhi syarat dalam rangka pengalihan pegawai KPK menjadi pegawai ASN.

Usai kabar penonaktifan 75 pegawai KPK yang tidak lolos TWK itu, sontak beragai pihak melontarkan kritikan kepada lembaga antirasuah tersebut.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: yang Larang Mudik Itu Siapa? Mudik Boleh, Silakan Ajak Anak Istri atau Siapapun

Pasalnya, sebagian dari 75 orang itu dikenal sebagai sosok-sosok yang berintegritas dan berdedikasi pada pemberantasan korupsi seperti penyidik senior Novel Baswedan dan penerima tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya, Sujanarko.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x