PR DEPOK – Aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Guntur Romli turut angkat suara terkait konflik yang tengah berlangsung antara Palestina dan Israel.
Guntur Romli pun menyampaikan pandangannya tersebut melalui akun Twitter miliknya, @GunRomli.
Guntur Romli menyatakan bahwa dirinya mendukung penuh rakyat Palestina. Namun, di sisi lain ia tidak mendukung cara-cara yang digunakan Hamas.
“Mendukung Palestina Ayo! Tp klau pake cara2 Hamas saya tidak!” kata Guntur Romli seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 17 Mei 2021.
Selain itu, ia pun juga tidak menyetujui cara membela Palestina yang dilakukan dengan menyerang dan menghancurkan Israel.
“Membela Palestina Ayo! Tp klau dgn menyerang & menghancurkan Israel saya tidak!” ucapnya menambahkan.
Tidak hanya itu, Guntur Romli juga mendukung agar kejahatan perang Israel dibawa ke Mahkamah Internasional.
“Kejahatan2 perang tentara Israel dibawa ke Mahkamah Int Saya dukung! Saya anti kubu Garis Keras pro-Perang baik di Israel & Palestina,” ujar dia.
Guntur Romli menegaskan bahwa dirinya mengutuk agresi Israel terhadap Palestina yang memakan korban sipil.
Akan tetapi di samping itu, Guntur Romli tidak menyetujui cara Hamas yang meluncurkan roket ke permukiman sipil di Israel.
“Saya anti penyerangan tentara Israel ke Gaza yg membawa korban sipil-sipil. Tapi saya juga anti cara-cara Hamas yg melontarkan roket-roket ke pemukiman orang-orang sipil Israel,” kata Guntur Romli lagi.
Ia berpendapat, apabila ada pihak tertentu yang ingin menjadi seorang politisi dan intelektual populis di Indonesia, maka salah satu caranya yakni dengan membela Palestina dan Hamas.
Baca Juga: Mulai 18 Mei 2021 Perjalanan ke Luar Kota Wajib Bawa Tes Antigen Hasil Negatif Covid-19
“Klau mau jadi politisi & intelektuil populis di Indonesia harusnya bela Palestina sekaligus Hamas,” tuturnya.
Pasalnya, menurut Guntur Romli, isu konflik antara Palestina dan Israel adalah yang paling mudah dan beruntung.
“Politisasi isu Palestina ini paling mudah & beruntung,” ucap Guntur Romli menjelaskan.
Tak cukup sampai di situ, pria berusia 43 tahun ini meminta semua pihak untuk tidak menghubungkan pandangannya tersebut dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Adapun alasan ia menyampaikan hal tersebut lantaran dirinya merasa khawatir PSI akan dituding mendukung Israel.
“Ini pandangan saya pribadi. Jangan dikutip dihubungkan2 dgn PSI. Kasian PSI, uda gak lolos PT, nanti dituduh2 pro Israel lg,” tutur Guntur Romli.***