"Fokusnya ke peretasan, dugaan yang melakukan peretasan itu," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sedang melakukan audit forensik dugaan kebocoran data 279 juta penduduk di BPJS Kesehatan.
"Yang berhubungan dengan potensi kebocoran data BPJS (Kesehatan), tentu saat ini sedang berlangsung juga pemeriksaan oleh Polri, kami mendukung itu," kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate pada Senin, 24 Mei 2021.
Penyelidikan dugaan kebocoran data 279 juta penduduk melibatkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Kita berharap lembaga ini bekerja sama, bukan hanya memastikan pemeriksaan terhadap BPJS (Kesehatan), tapi keseluruhan tata kelola penyelenggara sistem elektronik di Indonesia," ucapnya.
Data 279 juta penduduk Indonesia dan 20 juta data berisi foto pribadi diperdagangkan peretas di situs Raid Forums dan beredar di media sosial Twitter.
Peretas menyediakan data sampel sebanyak satu juta secara gratis berisi nomor KTP, nomor telepon, gaji, alamat dan e-mail termasuk penduduk yang sudah meninggal.
Baca Juga: Cek Nama Penerima Bansos Mei 2021 Pakai KTP di cekbansos.kemensos.go.id
Kementerian Kominfo telah meneliti nomor kartu, kode kantor, data keluarga atau data tanggungan dan status pembayaran. Data ini dinilai identik dengan data BPJS Kesehatan.