Penularan Covid-19 dari Hewan ke Manusia Sudah Terbukti di Luar Negeri, Perlu Prokes dan Vaksin Khusus

- 30 Mei 2021, 20:28 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Unsplash.com/ Martin Sanchez/

PR DEPOK - Suatu hewan bisa menularkan Covid-19 belum terbukti sampai sekarang, tapi data ini terlah diperoleh dari beberapa negara telah menunjukan tersebut.

"Namun data di lapangan menunjukkan bahwa telah terjadi penularan Covid-19 pada berbagai spesies di seluruh dunia seperti anjing, kucing, kera dan cerpelai (mink)," kata Guru Besar Fakultas Peternakan Spesialis Genetika IPB University, Ronny Rachman Noor dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Minggu, 30 Mei 2021.

Beberapa negara telah melaporkan penularan Covid-19 lewat sejumlah hewan seperti anjing di Hongkong dan kucing. Hasil tes kedua binatang ini positif Covid-19.

Baca Juga: Cara Cek Penerima Bantuan UMKM BPUM Tahap 2 2021 Pakai NIK KTP di eform.bri.co.id/bpum

Hal yang sama terjadi di dua kebun binatang di Amerika Serikat (AS) yakni harimau di Kebun Binatang Bronx di New York dan delapan gorila di Kebun Binatang San Diego, California.

Gorila-gorila ini terjangkit dari penjaganya yang terinfeksi Covid-19. Jadi, mereka bisa dimusnahkan yang berakibat kelangkaan binatang-binatang yang dilindungi di dunia.

"Masalah yang lebih serius terjadi pada cerpelai yang merupakan hewan semi akuatik yang dibudidayakan untuk diambil bulunya. Beberapa negara telah melaporkan infeksi pada mink dan dalam beberapa kasus sangat parah dan mengalami kematian," tuturnya.

Penularan terbesar Covid-19 melalui cerpelai terjadi di Denmark, sehingga negara ini memusnahkan jutaan hewan ini dan menutup industri peternakan tersebut sampai tahun depan.

Baca Juga: Dua Kali Divaksin, Fadli Zon Umumkan Positif Covid-19: Alhamdulillah Baik-baik Saja, Covid-19 Itu Nyata

Penularan Covid-19 yang terjadi dari manusia ke hewan peliharaan dan sebaliknya akan semakin sulit diatasi penyembuhannya. Hal ini terjadi akibat kemunculan varian baru hasil mutasi Covid-19, sehingga dibutuhkan vaksin Covid-19 khusus bagi hewan guna memutus mata rantainya.

"Rusia tercatat sebagai negeri pertama di dunia yang berhasil mengembangkan dan memproduksi vaksin Covid-19 khusus untuk hewan dan telah disetujui penggunaannya bulan ini. Vaksin yang diproduksi Rusia ini dinamakan Carnivak-Cov yang dapat digunakan pada anjing, kucing, mink, rubah serta hewan lainnya," ujarnya.

Hasil uji klinis vaksin Covid-19 khusus hewan menghasilkan antibodi sebesar 100% baginya yang telah diterbitkan pada Oktober tahun lalu. Vaksin ini aman bagi hewan peliharaan seperti kucing dan anjing, bahkan telah diberikan bagi orangutan dan bonobo.

Vaksin Covid-19 khusus hewan sudah dikembangkan oleh perusahaan farmasi Amerika, Zoetis, sejak tahun lalu.

Baca Juga: Sempat Viral Kabar Vaksin Covid-19 Miliki Kandungan Magnet, Kemenkes Bantah Pernyataan Tersebut

"Sebagaimana yang terjadi kasus pada manusia, sambil menunggu pengembangan vaksin khusus untuk hewan, maka protokol kesehatan juga harus diterapkan jika kita berdekatan dengan hewan. Hal tersebut diperlukan untuk mengurangi penularan baik dari manusia hewan peliharaan dan hewan liar ataupun penularan sebaliknya dari hewan ke manusia," tuturnya.

Protokol kesehatan (prokes) juga mesti diterapkan bagi hewan seperti anjing hanya bisa keluar di sekitar rumah dengan waktu terbatas. Jika hewan ini keluar rumah, maka dia harus dijaga jarak dengan manusia.

Bahkan, kucing disarankan terap berada di rumah dan tidak berinteraksi dengan kucing-kucing lain.

"Di samping itu kita juga harus secara rutin membersihkan tempat makanan dan minuman setiap hari, demikian Protoljuga dengan tempat kotorannya. Saat membersihkan peralatan ini gunakan masker dan cuci tangan dengan menggunakan sabun yang mengandung disinfektan setelah selesai mencuci. Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah jika kita sedang sakit lakukan pembatasan kontak dengan hewan peliharaan kita," tuturnya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x