Tak Setuju Anggaran 1,760 Triliun untuk Alutsista, Abdillah Toha: Kita Sedang Bersiap Mau Perang Lawan Siapa?

- 3 Juni 2021, 10:46 WIB
Mantan Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha.
Mantan Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha. /Twitter @TA_AbdillahToha

PR DEPOK – Mantan anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha tidak setuju bila pemerintah melalui Kementerian Pertahanan mengalokasikan anggaran hingga Rp1,760 triliun untuk modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista).

Abdillah Toha mengatakan anggaran sebesar itu bisa digunakan untuk hal bermanfaat lainnya, yakni pembangunan jalan tol dan rumah sakit.

Ia pun menyinggung rencana modernisasi alutsista yang menelan biaya tidak sedikit itu seolah mempersiapkan untuk perang.

Baca Juga: 5 Bintang Divisi Championship yang Bisa Didatangkan Klub Liga Primer, Mulai dari Adam Armstrong hingga Buendia

Pendapat tersebut disampaikan Abdillah Toha melalui akun Twitter pribadinya @AT_AbdillahToha pada Kamis, 3 Juni 2021.

Cuitan Abdillah Toha.
Cuitan Abdillah Toha. Twitter @AT_AbdillahToha

Bila biaya konstruksi jalan tol 150 milyar per km atau satu rumah sakit modern perlu 200 milyar, maka 1700 triliun itu bisa untuk bangun 11,300 km jalan tol atau 8500 rumah sakit lengkap dgn peralatannya. Kita sedang siap2 mau perang lawan siapa?” ujarnya.

Selain itu, Abdillah Toha mengatakan jika anggaran yang berasal dari utang digunakan untuk pembangunan dan dikelola dengan baik maka akan menimbulkan efek positif bagi ekonomi, serta dapat dilunasi dari hasil investasi yang diperoleh.

Baca Juga: Nagita Slavina Jadi Duta PON XX Papua, Arie Kriting Sebut bukan Wajah Perempuan Papua

Cuitan Abdillah Toha.
Cuitan Abdillah Toha. Twitter @AT_AbdillahToha

Hutang terburuk adalah untuk beli senjata karena sama dengan hutang untuk konsumsi. Tidak menambah penghasilan,” katanya.

Sebelumnya, Komisi I DPR menggelar Raker bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang berlangsung pada Rabu kemarin.

Dalam rancangan Perpres Alpalhankam yang beredar, disebutkan dalam Pasal 2 ayat (1) menteri menyusun perencanaan kebutuhan (Renbut) Alpalhankam Kemhan dan TNI untuk 5 (lima) Renstra Tahun 2020-2044 yang pelaksanaannya akan dimulai pada Renstra 2020-2024 dan membutuhkan Renstra Jamak dalam pembiayaan dan pengadaannya.

Baca Juga: Jokowi Sebut Koneksi 5G Mudahkan Ideologi Radikal, Gus Nadir: Solusinya Apa? Kembali saja ke Revolusi Mental

Prabowo menjelaskan bahwa fokusnya adalah anggaran 2022. Ia sebelumnya diminta menjelaskan tentang konsep rencana induk ke depan dan kini sudah menyusunnya.

Prabowo mengatakan rencana tersebut masih dibahas bersama antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan para pemangku kepentingan lainnya.

Menurutnya, banyak alutsista di Indonesia yang sudah berusia tua dan sangat mendesak untuk diganti.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

"Kebutuhan-kebutuhan sangat penting dan kita bersiap menghadapi dinamika lingkungan strategis yang berkembang dengan sangat pesat," katanya seperti diberitakan sebelumnya.

Namun Prabowo enggan menjelaskan secara rinci terkait rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024 (Alpalhankam).

Dia hanya menjelaskan terkait rencana pinjaman luar negeri yang akan diatur dalam Perpres Alpalhankam sedang dibahas dan direncanakan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x