PM Malaysia Sukses Berdiplomasi ke Riyadh dan Dapat Kuota Haji Tambahan, Gde Siriana: Perlu Dicontoh Indonesia

- 4 Juni 2021, 21:09 WIB
Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Gde Siriana Yusuf.
Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Gde Siriana Yusuf. /Twitter @SirianaGde

PR DEPOK - Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gde Siriana, mengomentari soal Malaysia yang mendapatkan tambahan kuota haji menjadi 10.000 setelah Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin datang ke Riyadh untuk upaya diplomasi.

Dalam keterangannya, ia menyoroti langkah diplomasi Muhyiddin Yassin yang datang ke Riyadh demi memperjuangkan hak umat untuk berangkat haji ke Tanah Suci.

"Arab Saudi tambah kuota haji Malaysia jd 10.000 stlh PM @MuhyiddinYassin dtg ke Riyadh. Ini upaya dplomasi prjuangkn umat," ujar Gde Siriana, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @SirianaGde.

Baca Juga: Antonio Conte Siap Kembali Menduduki Kursi Kepelatihan di Ibu Kota Inggris

Mendengar kabar dari Malaysia ini pria yang juga seorang aktivis itu lantas menyarankan agar pemerintah Indonesia mencontoh PM Malaysia dalam mengupayakan kuota haji.

Bahkan, katanya melanjutkan, Malaysia pun meminta agar Arab Saudi mengizinkan jemaah yang divaksin dengan vaksin Sinovac.

"Perlu dicontoh RI. Bahkan Malaysia pun minta Saudi ijinkan jemaah yg vaksin Sinovac," tuturnya menambahkan.

Cuitan Gde Siriana.
Cuitan Gde Siriana. Tangkap layar Twitter @SirianaGde

Baca Juga: Kemenag Bantah Soal Keputusan Pembatalan Pemberangkatan Haji yang Dinilai Terburu-buru

Sementara itu, pemerintah Indonesia sendiri secara resmi telah membatalkan keberangkatan haji tahun 2021.

Disampaikan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, pembatalan haji 2021 ini disebabkan oleh kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda.

"Bahwa sebagai akibat pandemi Covid-19 dalam skala lokal dan global Pemerintahan Kerajaan Arab Saudi belum mengundang Pemerintah Indonesia untuk membahas dan menandatangani nota kesepahaman tentang persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 Hijriyah atau 2021 Masehi," ujar Gus Yaqut membacakan salah satu poin pembatalan keberangkatan haji.

Baca Juga: Puji Firli Bahuri Tak Penuhi Tantangan Debat Giri Suprapdiono, Ruhut: Emangnya Pengangguran Gak Ada Kerjaan

"Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf A, huruf B, huruf C, huruf D, huruf E, huruf F, dan huruf G perlu menetapkan keputusan Menteri Agama tentang pembatalan keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1442 Hijriyah/2021 Masehi," tutur Menag lebih lanjut.

Di sisi lain, Kerajaan Arab Saudi yang sebelumnya dikabarkan tak memberikan kuota haji untuk jemaah Indonesia, telah membantah kabar tersebut.

Duta Besar Arab Saudi di Jakarta, Essam bin Abed Al-Thaqafi, mengatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi belum memberikan instruksi apapun terkait pelaksanaan haji tahun 2021.***

Editor: Annisa.Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah