Network
PR DEPOK - Ekonom senior, Faisal Basri menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terkait kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.
Mahfud MD sebelumnya mengatakan bahwa kasus korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini lebih gila daripada masa Orde Baru.
Adapun tampak setuju dengan pernyataan Mahfud MD, Faisal Basri menanggapinya melalui akun Twitter pribadinya @FaisalBasri, pada Minggu, 6 Juni 2021.
Ia menuturkan bahwa dirinya sepakat dengan Mahfud MD, bahkan ia menyebut saat ini kasus korupsi yang terjadi di dalam negeri lebih vulgar.
Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 17, Segera Ditutup Hari Ini
"Sepakat, Pak. Lebih vulgar," ujar Faisal Basri, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Menurut Faisal Basri, kini para koruptor semakin berani, karena kini KPK tengah berusaha dilemahkan oleh para koruptor.
"Koruptor semakin berani karena KPK telah dilemahkan," kata Faisal Basri.
Lebih lanjut, Faisal mengatakan bahwa kini korupsi menggila bukan karena hasil dari demokrasi.
Faisal menyebut kemerosotan demokrasi, kini beriringan dengan pemburukan indeks persepsi korupsi.
"Korupsi menggila bukan hasil dari demokrasi. Kemerosotan demokrasi beriringan dengan pemburukan indeks persepsi korupsi," kata Faisal Basri.
Lalu, Faisal Basri mengatakan kepada Mahfud MD bahwa saat ini demokrasi di negeri ini sungguh mengalami kemunduran.
"Pak Mahfud MD, demokrasi kita sungguh mengalami kemunduran, antara lain dalam hal checks and balances, budaya politik, dan pelemahan masyarakat sipil," kata Faisal Basri.
Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan meskipun saat ini rezim telah berganti dari era Orde Lama, Orde Baru hingga era Reformasi persoalan korupsi masih menjadi masalah yang harus dihadapi.
Bahkan, menurut Mahfud di era ini korupsi benar-benar menjadi masalah yang sudah semakin gila dan meluas.
"Saya tidak mengatakan makin besar jumlahnya, tetapi meluas. Orang harus memahami hal ini," kata Mahfud MD.***
