PR DEPOK - Anggota Komisi II DPR Fraksi PKS, Mardani Ali Sera kembali memberikan pendapatnya, terkait masalah 75 pegawai Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) yang dinonaktifkan.
Pendapatnya kali ini merupakan tanggapan dari analisa mantan Jubir KPK, Febri Diansyah yang menduga Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ada kaitannya dengan kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Mardani Ali lantas menilai bahwa semua hasil analisa memiliki kemungkinan untuk benar, bahkan besar kemungkinan benarnya.
"Semua analisa punya kemungkinan benar. Besar kemungkinannya, arahnya jelas," kata Mardani Ali Ser seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @MardaniAliSera pada Selasa, 8 Juni 2021.
Apabila hal tersebut benar terjadi, dikatakan Mardani Ali, maka kontestasi Pemilu kesannya akan menjadi tak adil.
Maka dari itu, Mardani Ali berharap lembaga antikorupsi tersebut tidak dimanfaatkan oleh pihak tertentu sebagai alat untuk menekan lawan politik nantinya.
"Kontestasi Pemilu menjadi tidak fair lg jk itu terjadi. Jgn sampai KPK dimanfaatkan utk menekan kompetitor politik," ucapnya lagi.
Menutup terjadinya kemungkinan tersebut, Mardani Ali lalu meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan keberpihakannya, dalam menegakkan pemberantasan korupsi.
"Mesti ada political will pak @jokowi utk menegakkan agenda pemberantasan korupsi saat ini," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Baca Juga: Elektabilitas Partai Demokrat Meningkat, Moeldoko Sampaikan Komentar Ini Soal Pilpres 2024
Salah satu saran yang diberikan Mardani Ali kepada Jokowi dalam melakukan hal tersebut adalah dengan cara mendengarkan suara dari berbagai pihak.
Sebab menurutnya tak ada seorang pun yang ingin KPK sebagai agenda reformasi menjadi hancur.
"Dengarkan berbagai suara dan masukan masyarakat sipil. Kita tidak ingin agenda reformasi hancur begitu saja," katanya menambahkan.
Baca Juga: Presiden RI Jokowi Terbitkan Perpres Resmi Baru yang Melarang Investasi Miras
Oleh sebab itu, Mardani Ali meminta publik mengawal masalah 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan akibat tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
Hal itu ia sampaikan lantaran tindakan memberantas korupsi adalah bagian dari harapan semua masyarakat Indonesia.
"Mari terus kita kawal karena pemberantasan korupsi merupakan harapan seluruh elemen masyarakat. #SkandalNasionalKPK," ucap Mardani Ali menutup cuitannya.