Beredar Poster Undangan Syukuran Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo, Rachland: Jelas Gerakan Lawan Konstitusi

- 19 Juni 2021, 14:03 WIB
Rachland Nashidik menilai undangan syukuran sekretariat Jokowi-Prabowo yang beredar jelas sebuah gerakan melawan konstitusi.
Rachland Nashidik menilai undangan syukuran sekretariat Jokowi-Prabowo yang beredar jelas sebuah gerakan melawan konstitusi. /Instagram.com/@rachlandnashidik.

PR DEPOK – Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik menyoroti beredarnya poster undangan yang mengatasnamakan ‘Komunitas Jokowi-Prabowo 2024’.

Kelompok yang menamakan diri ‘Komunitas Jokowi-Prabowo 2024’ itu mengedarkan poster undangan yang bertajuk “Syukuran Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo 2024”.

Berdasarkan poster undangan tersebut, acara syukuran nantinya akan berlangsung hari ini Sabtu, 19 Juni 2021 dan berlokasi di daerah Mampang Prapatan, Jakarta.

Baca Juga: Beredar Video HRS Sebut Presiden ‘Jokodok’ dan Ajak Melengserkan, Ferdinand Hutahaean: Sadis Banget Orang Ini

Hal itu pun sontak menarik perhatian publik dan menuai berbagai tanggapan, salah satunya dari Rachland Nashidik.

Melalui akun Twitter-nya, Rachland Nashidik memberikan tanggapannya dengan menjelaskan masa kepemimpinan Presiden RI pertama dan kedua, Soekarno dan Soeharto.

Rachland Nashidik mengatakan bahwa Soekarno dan Soeharto sama-sama berkuasa selama puluhan tahun.

Baca Juga: Maulid Nabi dan Cuti Natal Ditiadakan, Natalius Pigai: Jokowi Amputasi Hak Rakyat, Pemerintah Tidak Punya Hati

Soekarno berkuasa puluhan tahun. Soeharto berulang jadi Presiden,” ucap Rachland Nashidik seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @RachlanNashidik.

Menurutnya, hal tersebut dapat terjadi karena sistem politik otoriter yang diterapkan Soekarno dan Soeharto.

Tapi mereka bisa begitu karena sistem politik otoriter,” tutur Rachland Nashidik menerangkan.

Baca Juga: Musni Umar Sebut Gelar Imam Besar HRS Disematkan Umat Islam Indonesia, Taufik Damas: Kapan Pengangkatan Itu?

Selain penerapan sistem politik otoriter, pemerintahan Soekarno dan Soeharto kala itu juga ditopang konstitusi darurat tanpa batasan masa jabatan Presiden.

Ditopang konstitusi darurat tanpa batasan masa jabatan Presiden,” katanya lagi.

Namun saat ini, dijelaskan dia, konstitusi telah menyatakan bahwa masa jabatan Presiden hanya dibatasi sampai dua periode.

Baca Juga: Sempat Ditaksir Berat dan Jadi Idaman Rizky Billar, Cut Syifa Justru Akrab dan Jadi Bridesmaid Lesti Kejora

Konstitusi kita bilang kini cuma boleh 2 periode,” ujar Rachland Nashidik menegaskan.

Maka dari itu, dia menekankan bahwa poster undangan tersebut merupakan suatu gerakan melawan konstitusi.

Jadi ini jelas gerakan melawan konstitusi,” kata Rachland Nashidik mengakhiri cuitannya.

Cuitan Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik.
Cuitan Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik. Tangkap layar Twitter.com/@RachlandNashidik.
***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @RachlanNashidik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x