Sindir Pemerintah yang Gagap Tangani Covid-19, Gde Siriana: Ini Namanya Governmental Stupidity!

- 22 Juni 2021, 19:00 WIB
Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Gde Siriana Yusuf.
Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Gde Siriana Yusuf. /Twitter.com/@SirianaGde.

PR DEPOK - Komite Ekslusif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gde Siriana baru-baru ini menyindir pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.

Gde Siriana melalui cuitannya mengatakan bahwa pandemi Covid-19, telah berlangsung selama satu tahun lamanya, bahkan lebih.

Namun, ia menilai pemerintah masih gagap dalam menyelesaikan masalah pandemi.

Dengan fakta tersebut, Gde Siriana lantas menyindir sikap pemerintah, dengan menyebut governmental stupidity atau kebodohan pemerintah.

Baca Juga: Viral, Seekor Gajah di Thailand Hancurkan Dinding Dapur Rumah Warga Karena Lapar

"Sudah lebih dari setahun tapi tetap gagap tangani Covid19 ini namanya governmental stupidity.," kata Gde Siriana seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @SirianaGde pada Selasa, 22 Juni 2021.

Bukan tanpa sebab, hal itu disampaikan lantaran Gde Siriana melihat fakta yang terjadi di lapangan, yakni para nakes yang mulai kewalahan karena pasien kian membludak di rumah sakit.

Kemudian, lanjut dia, di tengah sibuknya para nakes dan dokter, pemerintah masih berutang kepada Rumah Sakit, hingga ujung-ujungnya nyawa masyarakat Indonesia yang menjadi taruhannya.

"Nakes kewalahan, utang ke RS blm dibayar. Nyawa rakyat jadi taruhannya.," ucapnya menambahkan.

Cuitan Gde Siriana.
Cuitan Gde Siriana.

Seperti diketahui bersama, pandemi Covid-19 di Indonesia belakangan ini berada di titik genting, lantaran angka kenaikan kasus positif yang melonjak tajam.

Kenaikan kasus yang luar biasa ini dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah menyebarnya varian baru Covid-19 dari India atau delta, yang diketahui lebih cepat menular dari varian sebelumnya.

Tak sedikit rumah sakit yang mulai kewalahan karena pasien positif membludak, dan fasilitas terbatas.

Baca Juga: Sebut Krisis Oksigen Covid-19 Bisa Dimitigasi, Prof Zubairi: Dorong Pemerintah Siapkan Stok untuk Darurat

Berdasarkan catatan dari Satgas Penanganan Covid-19, terdapat penambahan kasus Covid-19 per tanggal 22 Juni 2021, yakni mencapai angka 13.668 orang, sehingga total keseluruhan menjadi 2.018.113 kasus.

Sementara pasien yang sembuh bertambah sebanyak 8.375 orang, sehingga secara keseluruhan berjumlah 1.810.136 orang.

Lalu pasien yang meninggal sebanyak 335 orang, sehingga totalnya menjadi 55.291 orang.

Satgas Penangan Covid-19 mengungkapkan, tambahan kasus positif Covid-19 terbanyak ada di wilayah Jawa Barat dengan 3.432, disusul dengan DKI Jakarta sebanyak 3.221, Jawa Tengah dengan 2.439, Jawa Timur dengan 746, DI Yogyakarta dengan 675, dan Banten dengan 462.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @SirianaGde


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah