Network
PR DEPOK - Ekonom senior, Faisal Basri menyoroti kedatangan 20 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok, China yang masuk ke Indonesia saat pandemi Covid-19.
Pasalnya, 20 TKA itu masuk ke Indonesia saat pemerintah sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali.
Adapun 20 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok itu tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pada Sabtu, 3 Juli 2021, pukul 20.10 WITA.
Menumpangi pesawat Citilink QG-426 dari Jakarta, TKA tersebut selanjutnya akan bekerja di PT Huadi Nikel untuk membangun smelter di Kabupaten Bantaeng.
Faisal Basri tampak menanggapi kedatangan TKA tersebut. Menurutnya sudah keterlaluan dan modus baru, karena selama Mei 2021 sudah sebanyak 1.015 orang yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Sam Ratulangi.
Pernyataan itu Faisal Basri sampaikan melalui akun Twitter pribadinya @FaisalBasri, pada Minggu, 4 Juli 2021.
"Sudah keterlaluan. Ini modus baru. Selama Mei 2021, yang masuk lewat bandara Sam Ratulangi sebanyak 1.015 orang," kata Faisal Basri, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Diketahui, TKA yang baru sampai di bandara akan langsung dibawa oleh perusahaan, setelah dikarantina serta menjalani pemeriksaan Swab atau usap PCR di Jakarta, sebelum sampai di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Adapun Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel, Andi Darmawan Bintang membenarkan kedatangan 20 TKA tersebut di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Total yang tercatat ada sebanyak 46 TKA asal Tiongkok yang sudah memasuki Sulsel, sudah termasuk 20 orang yang datang pada Sabtu, 3 Juli 2021, dan sembilan orang lainnya pada 29 Juni 2021 dan 17 orang pada 1 Juli 2021.
Baca Juga: Ramalan 12 Zodiak Hari Ini, Senin 5 Juli 2021: Libra, Lakukan Sesuatu Sesuai Keinginanmu
"Dua puluh orang pekerja asing yang datang itu rombongan ketiga, totalnya sudah 46 orang," kata Andi Darmawan.
Usai dilakukan pemeriksaan awal, 20 TKA tersebut belum mengantongi Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) dari pemerintah pusat.
Meskipun masih menjadi dugaan awal, pemeriksaan lanjutan akan tetap dilakukan bersama dengan imigrasi, terkait dengan izin bekerja di PT Huadi Nikel, Kabupaten Bantaeng.***
