Wapres Minta Warga Dididik agar Tak Termakan Hoaks, Panca: Produsen Hoaks Terbesar Itu Negara, Didik Negaranya

- 7 Juli 2021, 11:44 WIB
Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana.
Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana. /Facebook Cipta Panca Laksana

PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca, turut mengomentari pernyataan Wakil Presiden RI, Maruf Amin, yang menyebutkan bahwa warga harus dididik agar tak termakan hoaks.

Cipta Panca lantas menyangkal pernyataan Maruf Amin dan menyebutkan bahwa yang harus dididik itu adalah produsen dari hoaks itu sendiri.

Dalam keterangannya, Cipta Panca menyebutkan bahwa produsen terbesar hoaks atau berita bohong itu justru adalah negara.

Baca Juga: Jokowi Didesak Kibarkan Bendera Putih, Refly Harun: Wajar, Presiden Sudah Gagal, Rakyat Tidak Terlindungi

Ia lantas menilai bahwa yang harus dididik bukanlah warga, tetapi negara terlebih dahulu.

"Maaf pak kyai, produsen hoax terbesar itu ya negara. Ya didik dulu negaranya baru didik warganya," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @panca66.

Cuitan Cipta Panca.
Cuitan Cipta Panca. Tangkap layar Twitter @panca66

Untuk diketahui, sebelumnya Wapres RI, Maruf Amin, mengeluarkan pernyataan yang menyarankan warga untuk dididik agar tak mudah termakan berita bohong atau hoaks.

Baca Juga: Syarat Lengkap dan Cara Cek Penerima Bansos PKH Juli 2021 Pakai NIK KTP di cekbansos.kemensos.go.id

Dalam keterangan yagn disampaikan pada Selasa, 6 Juli 2021 kemarin, Maruf Amin mengatakan bahwa masyarakat harus diedukasi agar tidak langsung menerima mentah-mentah setiap informasi yang didapatkan.

"Kita sekarang ini banyak mengalami banjir informasi. Oleh karena itu yang harus kita lakukan adalah, bagaimana mengedukasi masyarakat," ujar Wapres RI, dikutip dari kanal YouTube Lemhannas RI.

Menurutnya, tak sedikit informasi yang dengan mudahnya tersebar tanpa diketahui kebenarannya terlebih dahulu.

Baca Juga: Kembali Mesra, Kiwil Nampak Kesal Ditanya Alasan Tak Daftarkan Pernikahan dengan Venti: Nggak Usah Ngatur

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan mengecek ulang informasi yang diterima sebelum diteruskan kepada orang lain.

Pasalnya, kata Maruf Amin, informasi tersebut bisa saja mengandung ketidakbenaran dan keliru.

Ia menuturkan, informasi yang keliru dan tidak benar ini, bisa berujung pada fitnah dan disinformasi.

Baca Juga: Musni Umar Sebut Warga DKI Patut Bersyukur pada Anies, Ferdinand: Gendeng! Dia Sejajarkan Anies dengan Tuhan?

"Tidak serta menerima informasi tanpa terlebih dahulu melakukan tabayun, cek dan ricek. Karena banyak informasi yang tidak mengandung kebenaran, kebohongan, hoaks, fitnah, provokasi, bahkan bisa disebut sebagai disinformasi," tuturnya.

"Dan era banjirnya disinformasi ini juga sering disebut sebagai era post truth, artinya era pasca kebenaran, di mana kebohongan dapat menyamar menjadi kebenaran," kata Maruf Amin.

Ia lantas mengingatkan agar masyarakat tetap waspada atas banyaknya informasi keliru yang beredar luas.

Baca Juga: Daftar Bantuan yang Cair Selama PPKM Darurat Juli 2021, Mulai dari BST, Kartu Sembako, hingga Diskon Listrik

"Itu bisa menghancurkan kesatuan bangsa, kalau kita tidak waspada," katanya menambahkan.***

Editor: Annisa.Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah