DPR Sebut yang akan Dijual Vaksin Sinopharm Hibah dari UEA, Gus Umar: Keterlaluan Berbisnis dengan Rakyat

- 12 Juli 2021, 18:20 WIB
Tokoh NU, Gus Umar.
Tokoh NU, Gus Umar. /Twitter.com/@Umar_Chelsea_75.

PR DEPOK - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Ninik Wafiroh memberikan penjelasan terkait vaksin Gotong Royong yang akan dijual oleh salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kimia Farma.

Ninik menyatakan bahwa salah satu vaksin Gotong Royong yang akan dijual itu ialah vaksin Sinopharm.

Ia mengungkapkan, padahal Indonesia mendapatkan hibah 500 ribu dosis vaksin Sinopharm dari Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Bukayo Saka jadi Korban Rasisme Usai Kekalahan Inggris vs Italia: Pihak Klub Terbitkan Pernyataan Resmi

"Salah satu vaksin Gotong Royong Individu yang mau dijual itu adalah vaksin Sinopharm. Padahal Indonesia menerima HIBAH 500.000 dosis vaksin Sinopharm dari Uni Emirat Arab," ujar Ninik Wafiroh, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @ninikwafiroh.

Lanjut, Ninik menjelaskan bahwa hal ini kontra dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) yang menyatakan bahwa vaksinasi yang diperoleh dari hasil hibah dilarang untuk dijualbelikan.

"Nah ini kontra dg Permenkes 19/2021 Pasal 7A ayat (4). Di Pasal itu disebut bahwa: "Vaksin Covid yang digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi program yang diperoleh HIBAH, sumbangan atau pemberian baik dari masyarakat atau negara lain DILARANG diperjualbelikan"," kata Ninik Wafiroh.

Baca Juga: Sampaikan Kondisi Terkini Nia Ramadhani-Ardi Bakrie, Kuasa Hukum Sebut Psikis Keduanya Sangat Tertekan

Adapun informasi penjelasan dari Ninik Wafiroh tersebut ditanggapi oleh Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar.

"Keterangan dari Angg DPR. Pdhl vaksin yg dijual hibah dari UEA. Makasih mbak keterangannya. pemerintah parah," ujar Gus Umar, di Twitternya.

Menurut Gus Umar, hal yang sangat keterlaluan karena berbisnis dengan rakyat menggunakan vaksin hasil hibah dari negara lain.

Cuitan Gus Umar.
Cuitan Gus Umar.

"Keterangan dari mbak @ninikwafiroh Angg DPR RI ini Clear kalau vaksin yg dijual belikan adalah hasil hibah dari UEA. Keterlaluan banget berbisnis dgn rakyat dari vaksin hasil hibah negara lain," kata Gus Umar.

Seperti diketahui, bahwa vaksin Covid-19 berbayar akan diperjualbelikan oleh Kimia Farma. Namun, kini penjualan vaksin tersebut ditunda, setelah sebelumnya akan mulai dijual Senin ini.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @Umar_Chelsea_75


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah