Puncak 2 Hujan Meteor Juli hingga Agustus 2021 Bisa Disaksikan Dengan Mata Telanjang, Simak Penjelasan LAPAN

- 15 Juli 2021, 11:35 WIB
Ilustrasi hujan meteor.
Ilustrasi hujan meteor. / /pixabay/OpenClipart-Vectors./

Baca Juga: Kelompok Taliban di Afghanistan Kuasai Penyeberangan Perbatasan Utama dengan Pakistan

Sementara itu, Hujan meteor Delta Aquarid diduga terbentuk dari sisa debu komet 96P/Machholz.

Hujan meteor Delta Aquarid dinamai berdasarkan titik radian yang terletak di bintang Delta Aquarii (Skat) konstelasi Aquarius.

Delta Aquarid diketahui aktif mulai 12 Juli hingga 23 Agustus dan kenampakan terbaik saat sebelum fajar astronomis sekitar pukul 03.00 sampai 04.00 WIB/WITA/WIT).

Intensitas maksimum hujan meteor Delta Aquarid untuk Indonesia sekitar 14-15 meteor/jam dengan kelajuan mencapai 147.600 km/jam.

Baca Juga: Segera Cek Nama Penerima Bansos PKH Juli 2021 Melalui cekbansos.kemensos.go.id

Sedangkan, intensitas maksimum hujan meteor Alfa Capricornid lebih kecil dibandingkan dengan Delta Aquarid, yakni hanya lima meteor/jam. Selain itu, kelajuan komet Capricornid lebih lambat dari Delta Aquarid yakni sebesar 86.400 km/jam.

Andi menjelaskan bahwa masyarakat dapat melihat fenomena tersebut tanpa alat bantu optik apapun, dengan kondisi cuaca yang cerah tanpa halangan apapun di sekitar medan pandang.

"Butuh kesabaran untuk menantikan kedua hujan meteor ini mengingat intensitas yang relatif sedikit," ujarnya.

Selain itu, momen ini dapat diabadikan menggunakan kamera baik DSLR maupun ponsel selama mendukung moda bukaan panjang (long exposure).

Halaman:

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x