Ombudsman RI Ungkap Kondisi Faskes di Jakarta di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

- 23 Juli 2021, 20:45 WIB
Ilustrasi - Ombudsman RI menyatakan kondisi fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta memprihatinkan di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Ilustrasi - Ombudsman RI menyatakan kondisi fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta memprihatinkan di tengah lonjakan kasus Covid-19. /Pixabay/162222./

PR DEPOK - Ombudsman RI turut menyoroti terkait kondisi fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta di tengah lonjakan kasus positif Covid-19.

Kepala Ombudsman RI perwakilan DKI Jakarta, Teguh P Nugroho menuturkan kondisi faskes di ibu kota memprihatinkan saat lonjakan kasus Covid-19 terjadi.

Kondisi faskes di Jakarta yang memprihatinkan itu didapat Ombudsman dari pantauannya selama masa PPKM Darurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021 kemarin.

Baca Juga: Refly Setuju Sidang Istimewa MPR Adili Jokowi, Muannas: Kita Lagi Lawan Covid-19, Dia Sibuk Soal Kekuasaan

Menurut Teguh, pemerintah seharusnya melihat langsung pelayanan faskes bagi pasien kritis baik Covid-19 maupun non Covid-19 di kawasan Jabodetabek.

Terlebih lagi, dikatakan dia, wilayah penyangga Jakarta lainnya seperti Bogor, Depok, dan Bekasi adalah penyumpang angka fatality rate utama bagi Provinsi Jabar dengan angka di atas 50 persen.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News, Teguh menuturkan angka fatality rate menyentuh di atas 50 persen itu karena kolapsnya pelayanan RS di Jakarta dan wilayah penyangga.

Baca Juga: Lawan Desakan Jokowi Mundur, Dedek Prayudi: Turunkan Beliau, Berhadapan dengan Rakyat Indonesia!

"Banyak laporan ke Ombudsman Jakarta Raya yang meminta bantuan untuk mencari ruang isolasi dan ICU di seluruh RS yang berada di wilayah pengawasan pelayanan publik kami," tuturnya menjelaskan.

Lebih lanjut, Teguh menjelaskan Ombudsman melakukan penelusuran ketersediaan kamar isolasi dan ICU melalui aplikasi Sinarap 2.0 yang diperbaharui menjadi Sinarap 3.0 namun hasilnya nihil.

Dalam aplikasi dinyatakan tersedia kamar, namun saat dicek langsung ke lapangan seluruh kamar ternyata sudah terisi penuh.

Baca Juga: Ivan Gunawan Sumringah Sukses Turunkan Berat Badan 6 Kg dalam Dua Minggu: Lingkar Pinggang Nyusut 10 Cm

"Akhirnya banyak pelapor dari keluarga pasien kritis yang terpaksa melakukan isolasi mandiri tanpa bantuan dan perlengkapan yang memadai," ucapnya lagi.

Sedangkan bagi pasien kritis non Covid-19, dilanjutkan Teguh, mereka terpaksa melakukan rawat jalan.

Bahkan mirisnya, ada pasien kecelakaan lalu lintas yang melapor ke Ombudsman meminta bantuan untuk mencari RS.

Baca Juga: Pesan Desy Ratnasari untuk Aparat saat Masa PPKM Darurat: Kita Meminta Petugas Lebih Manusiawi

"Faktor ini dipandang Ombudsman berkontribusi menambah angka kematian pasien di RS dan saat isolasi mandiri sangat tinggi baik di wilayah Jakarta maupun penyangga," ujarnya mengakhiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x