Luhut Tegaskan RI Tak Perlu Impor Laptop Lagi, Sindiran Tifatul Sembiring: Termasuk Impor TKA China Juga Kan?

- 24 Juli 2021, 09:08 WIB
Tifatul Sembiring.
Tifatul Sembiring. /Facebook Tifatul Sembiring/

PR DEPOK – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan Indonesia tidak perlu mengimpor lagi kebutuhan produk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yakni laptop, dan harus mulai memproduksi sendiri.

Menurut Luhut, impor seharusnya tidak perlu dilakukan ketika kapasitas di dalam negeri mumpuni untuk bisa memproduksi produk serupa.

"Ini (belanja produk dalam negeri) kita betul-betul dorong. Jadi tidak boleh kita mengimpor-impor padahal kita bisa produksi sendiri,” ujar Luhut seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Baca Juga: Jerinx Diminta Hadir ke Polda Metro Jaya Hari Senin

Ketegasan Luhut soal impor Laptop ini pun kemudian ditanggapi oleh anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring.

Tifatul Sembiring setuju negara ini tidak perlu mengimpor laptop lagi karena Indonesia merupakan bangsa hebat sehingga bisa memproduksi sendiri.

Namun Tifatul Sembiring mempertanyakan secara luas pembatasan impor yang dimaksud Luhut. Ia pun menyinggung soal impor tenaga kerja asing (TKA) asal China.

Tanggapan tersebut disampaikan Tifatul Sembiring melalui akun Twitter pribadinya @tifsembiring.

Setuju aku bang, Indonesia bangsa hebat, tak perlu impor2 lagi. Maksud abang, ini termasuk impor TKA China juga kan? Atau cam mana abang rasa,” katanya.

Baca Juga: Minuman Ini Bisa Bantu Turunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh

Sebagai informasi, untuk anggaran 2021, total kebutuhan Kemendikbud Ristek dan pemerintah daerah (pemda) dalam pengadaan laptop sebanyak 431.730 unit yakni senilai Rp3,7 triliun.

Jumlah tersebut terdiri atas 189.165 unit (sekitar Rp1,3 triliun) melalui APBN 2021 dan 242.565 unit (sekitar Rp2,4 triliun) melalui DAK fisik pendidikan.

Luhut menyebutkan saat ini terdapat enam produsen laptop dalam negeri dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 25 persen dan telah dapat memenuhi kebutuhan pengadaan Kemendikbud Ristek dan Pemda ada 2021.

Tercatat, kesiapan produksi laptop dalam negeri sebesar 351.000 unit ada September 2021 dan total sebanyak 718.100 unit pada November 2021.

Baca Juga: Begini Tanggapan Anang Hermansyah Soal Kabar Aurel Hermansyah Hamil

Pemerintah juga telah memetakan kebutuhan produk TIK untuk tahun anggaran 2021-2024. Misalnya, kebutuhan laptop hingga 2024 mencapai 1,3 juta unit, access point mencapai 99 ribu unit, hingga LCD proyektor yang mencapai 99 ribu unit.

Tangkapan layar cuitan Tifatul Sembiring./Twitter/@tifsembiring
Tangkapan layar cuitan Tifatul Sembiring./Twitter/@tifsembiring

"Kita berharap makin banyak nanti yang diproduksi di dalam negeri sejalan dengan dana yang Kemendikbud punya dan juga nanti kita akan bikin aturan lagi supaya sebanyak mungkin digunakan. Dan kita akan batasi impor-impor dari luar," katanya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter @tifsembiring Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x