Soroti Polemik Promosi Obat Ivermectin, Ainun Najib: Segitunya Ya Dahulukan Kepentingan di Atas Nyawa Rakyat

- 24 Juli 2021, 09:23 WIB
Ilustrasi obat-obatan.
Ilustrasi obat-obatan. /pexels.com/ Pixabay/

PR DEPOK – Inisiator Gerakan Kawal Covid-19, Ainun Najib turut menyoroti polemik promosi dan distribusi Ivermectin oleh pejabat yang sempat disebut-sebut sebagai salah satu obat untuk Covid-19.

Sebelumnya Indonesia Corruption Watch (ICW) menduga ada kaitan antara Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dengan pengusaha dalam penggunaan obat Ivermectin untuk penanganan Covid-19.

Menurut ICW, awalnya pada Oktober 2020 dokter dari Departemen Penelitian dan Pengembangan PT Harsen Laboratories Herman Sunaryo menyebut Ivermectin dapat menjadi alternatif pengobatan Covid-19 dan PT Harsen pun memproduksi obat tersebut.

Baca Juga: Ungkap Impian Mendiang sang Ayah, Regina Poetiray Berjanji Akan Mewujudkannya

Selang beberapa waktu, Menteri BUMN Erick Thohir mengeluarkan dan mengirimkan surat ke BPOM dengan nomor S-330/MBU/05/2021 yang berisi pengajuan permohonan penerbitan Emergency Use Authorization untuk Ivermectin.

Erick mengatakan akan memproduksi Ivermectin sebanyak 4,5 juta dosis yang akan diedarkan oleh PT Indofarma.

Menanggapi hal itu, Ainun Najib tampak tidak habis pikir terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan tersebut. Pasalnya, sampai segitunya mendahulukan kepentingan pribadi di atas nyawa rakyat.

Menolak vaksin, mendukung ivermectin. Segitunya ya mendahulukan kepentingan di atas nyawa rakyat,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @ainunnajib pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Dikabarkan Hamil, Ashanty: Semoga yang Diharapkan Bisa Dikabulkan

Sebagai informasi, dikutip dari Antara, menurut Indonesia Corruption Watch (ICW), PT Harsen Laboratories dimiliki pasangan suami-istri Haryoseno dan Runi Adianti.

Mereka tercatat dalam dokumen Panama Papers dan diketahui terafiliasi dengan perusahaan cangkang bernama Unix Capital Ltd yang berbasis di British Virgin Island.

Berdasarkan laporan konsolidasian PT Indofarma tahun 2020, tercatat Indofarma memiliki utang ke PT Harsen Laboratories sebesar Rp 8.579.991.938 per 30 Juni 2020 atau meningkat dari 31 Maret 2019 yang berjumlah Rp 3.238.035.238.

Salah satu nama yang terafiliasi dengan PT Harsen Laboratories adalah Sofia Koswara selaku Wakil Presiden PT Harsen dan mantan CEO dari B-Channel. Sofia Koswara juga menjabat sebagai Chairwoman Front Line Covid-19 Critical Care (FLCCC) di Indonesia.

Baca Juga: Luhut Tegaskan RI Tak Perlu Impor Laptop Lagi, Sindiran Tifatul Sembiring: Termasuk Impor TKA China Juga Kan?

Sejak 2019, PT Noorpay Nusantara Perkasa yaitu perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Sofia Koswara menjalin hubungan kerja sama dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan adalah juga Ketua HKTI. Hubungan PT Noorpay Nusantara Perkasa dan HKTI adalah terkait program pelatihan petani di Thailand. Pada awal Juni lalu, Ivermectin didistribusikan ke Kabupaten Kudus melalui HKTI.

Tangkapan layar cuitan Ainun Najib./Twitter/@ainunnajib
Tangkapan layar cuitan Ainun Najib./Twitter/@ainunnajib

Selain itu, menurut ICW, anak Moeldoko bernama Joanina Rachman, merupakan pemegang saham mayoritas di PT Noorpay Nusantara Perkasa.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Antara twitter @ainunnajib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x