Mahfud MD Sebut Pemerintah Tak Bisa Dijatuhkan karena Covid-19, Gus Umar: yang Mau Jatuhkan Jokowi Siapa?

- 28 Juli 2021, 07:55 WIB
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau Gus Umar.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau Gus Umar. /Twitter@ Umar_AlChelsea75

PR DEPOK – Pernyataan Menko Polhukam, Mahfud MD yang menyebut bahwa pemerintah tidak bisa dijatuhkan karena alasan Covid-19 banyak ditanggapi publik, salah satunya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar.

Gus Umar tampak mengkritisi pernyataan Mahfud MD tersebut melalui akun Twitter pribadinya @Umar_AlChelsea75 pada Rabu, 28 Juli 2021.

Lantas, Gus Umar mempertanyakan kejelasan pihak yang mau menjatuhkan pemerintah dan Presiden Jokowi seperti yang disampaikan oleh Mahfud MD.

Baca Juga: Rumor Bullying yang Diarahkan pada Jo Byeong Gyu Terbukti Palsu, OP Kirim Permintaan Maaf secara Resmi

Nih Menteri asli kurang kerjaan. Yg mau jatuhin Jokowi siapa? Yg kemas isyunya siapa?,” tulis Gus Umar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Sebaliknya, ia menganjurkan Mahfud MD bersama pemerintah untuk lebih fokus menangani Covid-19 di Indonesia.

Cuitan Gus Umar.
Cuitan Gus Umar. Twitter @Umar_Chelsea75

Sdhlah fud fokus saja pemerintah nangani covid yg kemarin 2000 orang meninggal,” tulisnya pada akhir cuitan.

Baca Juga: Lionel Messi Terancam Absen di Laga Juventus vs Barcelona Bulan Depan

Sebelumnya, Mahfud MD menggelar dialog virtual bersama sejumlah tokoh agama terkait penanganan Covid-19.

Tokoh-tokoh yang tergabung dalam organisasi-organisasi keagamaan , seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), PP Muhammadiyah, dan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI).

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siraj, juga sempat mengeluarkan pendapat yang senada tentang Presiden Jokowi yang tidak bisa dijatuhkan.

Baca Juga: Sonny Septian Sebut Fairuz Selalu Menangis Melihat Eijaz Sakit: Nangis Ga Mau Ninggalin Anaknya Sakit

Menurut Said Aqil Siradj, saat ini sudah mulai bermunculan gerakan-gerakan yang berusaha mengganggu dan merecoki penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

"Sekarang ini sudah mulai ada gerakan yang berbau politis, targetnya minimal merecoki, ganggu keberlangsungan Pemerintahan Pak Jokowi dan menteri-menterinya," ujarnya.

Kendati demikian, Ketum PBNU itu meyakini bahwa tak akan semudah itu untuk mengganggu bahkan melengserkan pemerintahan Jokowi.

Baca Juga: Dituduh sebagai Pelaku Bullying Saat Sekolah, Kim So Hye Eks IOI Ternyata adalah Korban dari Pelaku Sebenarnya

"Supaya gagal, tidak berhasil dalam program-programnya, walaupun mereka tahu bahwa sistem presidensial tidak mungkin Pak Jokowi dilengserkan dengan cara itu," tutur Said Aqil menjelaskan.

Sementara itu, usai mendengar penjelasan dari Said Aqil Siradj, Mahfud MD pun melontarkan pernyataan yang senada.

Ia turut menegaskan bahwa Presiden Jokowi tak bisa dijatuhkan dengan alasan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Kembali Dapatkan Pasokan Vaksin Sinovac Sebanyak 21,2 Juta Dosis dalam Bentuk Bahan Baku

"Sama, pemerintah juga punya keyakinan, kalau pemerintah Inshaallah sekarang ini tidak bisa dijatuhkan karena alasan Covid-19, karena tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan. Dan ternyata NU juga berpandangan demikian," ujar Mahfud MD.

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyarankan pemerintah perlu konsisten dalam membuat kebijakan, termasuk soal PPKM.

Sedangkan, pimpinan KWI Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menyebutkan sangat mendukung langkah pemerintah yang bekerja sama dengan TNI dan Polri dalam berbagai upaya penanganan Covid-19.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x