Pria Papua yang Diinjak Diduga Difabel, Hasmi: Siapapun Akan Terluka Lihat Ini, Aparat Harusnya Melindungi

- 28 Juli 2021, 09:24 WIB
Pengamat Internasional, Hasmi Bakhtiar.
Pengamat Internasional, Hasmi Bakhtiar. /Twitter @hasmibakhtiar

PR DEPOK -  Pengamat Internasional, Hasmi Bakhtiar, turut menanggapi insiden dua orang oknum TNI AU yang menginjak kepala seorang warga di Merauke, Papua.

Hasmi Bakhtiar menyoroti tindakan dua oknum polisi militer tersebut yang disebut melakukan kekerasan terhadap seorang pria asal Papua.

Menurut Hasmi Bakhtiar, insiden injak kepala yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI AU ini akan melukai siapapun yang melihatnya.

Baca Juga: Kecam Aksi Oknum TNI AU, Moeldoko: Sangat Eksesif di Luar Standar dan Prosedur yang Berlaku

Terlebih, ia mendengar kabar yang menyebutkan bahwa pria yang diinjak kepalanya itu adalah seorang difabel, yakni tidak bisa bicara atau bisu.

"Siapapun akan terluka melihat ini," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @hasmibakhtiar.

Bukan hanya karena yang diinjak adalah seorang pria asal Papua, lanjut sang pengamat politik, tetapi pelakunya pun adalah aparat yang seharusnya melindungi rakyat.

Baca Juga: Sebut Permintaan Maaf TNI AU Usai Injak Kepala Warga Tak Akan Diterima, Veronica Koman Ungkit Rasis Papua 2019

"Bukan hanya karena korbannya saudara kita di Papua tapi akrena pelakunya adalah aparat yang seharusnya melindungi rakyat," tutur Hasmi Bakhtiar.

Cuitan Hasmi Bakhtiar.
Cuitan Hasmi Bakhtiar. Tangkap layar Twitter @hasmibakhtiar

Diberitakan sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan munculnya video yang memperlihatkan seorang pria terlibat cekcok dengan oknum yang diduga anggota TNI AU.

Keributan ini berujung pada diinjaknya kepala pria tersebut oleh oknum anggota TNI AU itu.

Baca Juga: Viral Video Dua Oknum Anggota Injak Kepala Warga Saat Diamankan, TNI AU Ungkap Menyesal dan Memohon Maaf

Atas kejadian ini, pihak TNI AU pun telah menyampaikan permohonan maaf.

"Menyikapi insiden salah paham antara oknum dua anggota Pomau Lanud J.A Dimara, Merauke, dan warga di sebuah warung di Merauke, TNI AU menyatakan penyesalan dan permohonan maaf," ujar akun Twitter resmi TNI AU @_TNIAU.

Menurut akun resmi TNI AU itu, keributan diawali oleh seorang warga yang diduga mabuk yang berdebat dengan pemilik warung makan.

Baca Juga: Bila Terima Tawaran, Krystal Akan Bintangi Drama Crazy Love Sekaligus Jadi Lawan Main Kim Jae Wook

Dua anggota Pomau yang melihat keributan tersebut berniat untuk melerai.

"Insiden yang diawali oleh keributan seorang warga yang diduga mabuk  dengan pemilik warung,  dan melibatkan dua anggota Pomau yg bermaksud melerai,  kini dalam penanganan petugas Lanud J.A Dimara Merauke," tuturnya.

Disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI Indan Gilang B, kedua pelaku kini sudah ditahan dan masih dalam pengawasan.

Baca Juga: 'Nakal' Pergi ke Indonesia, Warga Arab Saudi Siap-siap Bakal Dicekal Tiga Tahun

Pihaknya mengaku tak akan segan-segan dalam memberikan hukuman sesuai dengan kesalahan yang diperbuat oleh dua prajuritnya itu.

"Kedua oknum anggota Pomau Lanud Merauke, kini sudah ditahan dan dalam pengawasan Komandan Lanud J.A Dimara Merauke. TNI AU tidak segan-segan menghukum sesuai tingkat kesalahannya," kata Indan Gilang menjelaskan.***

Editor: Annisa.Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah