Febri Kecewa Tuntutan Juliari Batubara Hanya 11 Tahun, Giri: PR Besar Sadarkan Masyarakat Jadi Korban Korupsi

- 30 Juli 2021, 08:05 WIB
Direktur Sosialisasi Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Giri Suprapdiono.
Direktur Sosialisasi Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Giri Suprapdiono. /Tangkap layar YouTube.com/Najwa Shihab.

"Sejak awal, saya tdk percaya pernyataan Ketua KPK ttg hukuman mati pelaku korupsi pada pandemi covid-19 ini," tambah Febri. 

Lebih lanjut, Febri menuturkan penanganan bansos ini sangat kontroversial. Ia pun mempertanyakan peran sejumlah politikus partai atas kasus tersebut, dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dinilainya dijadikan alat menyingkirkan para penyidik KPK. 

"Selain itu, penanganan kasus Bansos ini sgt kontroversial. Bgmana dg peran sjumlah politikus partai? Dan, bgm nasib Penyidik kasus ini yg disingkirkan menggunakan TWK?," ujar Febri melanjutkan. 

Baca Juga: Chechnya Larang Warga Masuk Masjid Jika Tak Divaksin, Ferdinand: Kalau Ini di RI, Wuidih Sudah Pasti Ribut

Tanggapan Febri Diansyah itu direspons oleh Direktur Sosialisasi Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Giri Suprapdiono. 

Menurut Giri, tugas besarnya saat ini ialah menyadarkan masyarakat bahwa telah menjadi korban korupsi bansos. 

"PR besarnya adalah bagaimana menyadarkan masyarakat bahwa mereka adalah korban korupsi. Apakah mereka terlalu baik bagi koruptor & koruptor terlalu jahat kepada mereka," kata Giri Suprapdiono, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @girisuprapdiono.

Baca Juga: Megawati Akui yang Buat BNPB, Gus Umar: Ibu Terlalu Sombong Sampai Lupa Lembaga Itu Berdiri di Masa SBY

Ia mengungkapkan bahwa yang jelas terjadi kini banyak masyarakat yang tidak mengerti, karena sudah disibukkan untuk bertahan hidup. 

Cuitan Giri Suprapdiono.
Cuitan Giri Suprapdiono. /tangkap layar Twitter @girisuprapdiono

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Twitter @girisuprapdiono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah