Ia juga mengatakan belum cukup data yang menjawab apakah Delta Plus bisa menyerang pertahanan orang yang sudah memiliki antibodi alami atau yang sudah menerima vaksinasi.
“Apakah Delta Plus bisa menembus pertahanan orang yang mempunyai antibodi alami atau yang telah divaksinasi? Belum cukup data juga menjawab itu. Masih sedikit informasinya,” tuturnya.
Baca Juga: 202 Pengacara Siap Bela Munarman di Sidang, Pandji Pragiwaksono: Kurang, Tambah 10 Lagi Jadi Pas
Kemudian, Prof. Zubairi menuturkan masih minim data tentang varian Delta Plus yang bisa menurunkan efikasi vaksin yang sudah diberikan, tetapi lain cerita pada varian Delta.
“Apakah varian ini bisa menurunkan efikasi vaksin yang sudah diberikan? Belum cukup data juga. Tapi kalau varian Delta “asli” memang bisa menurunkan efikasi vaksin,” ujar dia menjelaskan.
Lantas, Prof. Zubairi pun memberikan contoh seperti yang terjadi di negeri Paman Sam, di mana 50 persen penduduknya sudah diberikan vaksin Covid-19.
Baca Juga: Sempat Dibayar Rp100 Juta untuk Bermain Film, Raffi Ahmad: Abis Gua, Buat Bayar Cicilan
“Contoh paling gampang adalah Amerika, yang notabene 50 persen lebih warganya sudah divaksinasi,” ujar Prof. Zubairi lagi.