“Tidak ada alasan untuk menunda PTM bagi daerah di level 1-3. Ini sudah menjadi ketegasan agar sektor pendidikan kita tidak menurun. Saya khawatir learning loss/ketertinggalan semakin banyak dialami para siswa,” kata Ali dalam keterangan pers yang diterima Parlementaria pada Kamis, 26 Agustus 2021.
Ia menilai tidak ada alasan lagi bagi daerah PPKM Level 1-3 yang masih melaksanakan pembelajaran online.
Ia lalu menekankan juga soal syarat wajib sebelum belajar tatap muka diterapkan, seperti guru dan tenaga kependidikan sudah melaksanakan vaksinasi secara lengkap.
Maka dari itu, pemerintah harus segera melangsungkan giat vaksinasi bagi para guru dan tenaga pendidik yang belum divaksin.
Sedangkan, untuk daerah yang mengalami kesulitan sinyal, anggota Fraksi Gerindra ini menegaskan bahwa harus segera mengadakan belajar tatap muka dengan tetap menerapkan prokes.
“Untuk daerah blankspot harus segera melaksanakan PTM tanpa ada alasan apapun apalagi bagi daerah-daerah PPKM Level 1-3. PTM ini dilaksanakan karena kita harus mengejar situasi ketertinggalan pendidikan pada kurikulum akademik. Dan ini tidak bisa dibiarkan lebih lama,” ujarnya.
Maka dari itu, ia berharap agar Kemendikbud Ristek RI mengeluarkan surat edaran kepada seluruh pemerintah daerah (pemda), provinsi, dan kabupaten kota agar segera mensosialisasikan belajar tatap muka.
“Pemerintah daerah harus segera melakukan sosialisasi agar PTM ini dapat berjalan dengan baik dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.