Ribuan Kapal China Terus Masuk ke Laut Natuna, Said Didu: Semoga Menhan Prabowo Berkenan Perhatikan

- 15 September 2021, 06:35 WIB
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. /Twitter @msaid_didu

PR DEPOK - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, mengomentari soal ribuan kapal China yang masuk ke perairan Natuna Utara dekat Laut China Selatan.

Said Didu menyoroti banyaknya kapal China yag terus berdatangan ke perairan Natuna.

Dalam keterangan tertulis, Said Didu lantas berharap Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dapat memperhatikan masuknya kapal China ke perairan Natuna itu.

Baca Juga: 3.830 Orang yang Terpapar Covid-19 Berkeliaran Saat Level PPKM Turun, Puan Maharani Minta Masyarakat Waspada

"Semoga pak Menhan @prabowo berkenan perhatikan," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @msaid_didu.

Cuitan Said Didu.
Cuitan Said Didu. Tangkap layar Twitter @msaid_didu

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Laksda S. Irawan, menyebut bahwa ribuan kapal China dan Vietnam masuk ke Laut Natuna Utara.

Ia mengatakan bahwa masuknya ribuan Kapal China dan Vietnam itu tidak terdeteksi oleh radar.

Baca Juga: Iko Uwais Pernah Kepergok Merokok saat Masih Kecil, Ini yang Dilakukan sang Ayah

"Di pantauan di radar atau pantauan dari Puskodal kami, sampai saat ini masih ada 1, 2, 3, 4, 5, 6 kapal-kapal Vietnam, pantauan radar, termasuk kapal-kapal coast guard China," tuturnya menjelaskan.

Dalam keterangannya, Laksda S. Irawan mengatakan bahwa kapal-kapal tersebut hanya nampak sebagian jika dilihat dari radar.

Namun, saat dipantau dari udara, jumlah kapal China dan Vietnam itu diperkirakan bisa ratusan hingga ribuan.

Baca Juga: Ria Ricis dan Teuku Ryan Akan Menikah, Oki Setiana Dewi Tak Sangka sang Adik Temukan Calon Suami Begitu Cepat

"Begitu dilihat kasat mata dari pengamatan udara, jumlahnya sampai ratusan, mungkin ribuan kapal yang ada di sana," katanya melanjutkan.

Ia mengatakan, pihaknya tidak memiliki armada untuk pemantauan udara dan hanya memiliki 10 kapal saja.

Oleh karena itu, pihaknya biasany meminjam ke TNI AU atau menyewa saat hendak melakukan pemantauan udara.

Baca Juga: Sentil Diaz Hendropriyono soal Santri Tutup Telinga, Gus Umar: Jika Anda Tahu Susahnya, Sayang Anda Tak Peduli

Sekretaris Utama Bakamla itu lantas meminta agar pemerintah bisa memberikan pesawat kepada pihaknya agar bisa memantau Laut Natuna Utara.

"Kami kerja sama dengan TNI AU untuk melakukan pemantauan udara di Laut Natuna Utara, dan alhamdulillah mereka mendukung, tapi saat pesawat digunakan kami tidak bisa apa-apa, jadi Bakamla minta pesawat sendiri," terangnya.

"Kalau kita lihat pantauan dari Puskodal, di daerah overlapping masih ada 6 kapal-kapal Vietnam, termasuk kapal coast guard China. Begitu dilihat secara kasat mata atau langsung dengan pengamatan udara, jumlahnya bahkan sampai ratusan kapal mungkin ribuan kapal yang berada di sana," ujar Irawan.***

Editor: Annisa.Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x