PR DEPOK - Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief belum lama ini menyoroti gerakan tutup telinga yang ramai dilakukan warganet di media sosial.
Gerakan menutup telinga saat mendengar Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato itu awalnya muncul, sebagai respons dukungan warganet terhadap para santri yang menutup telinga ketika mendengar musik Barat.
Dari sekian banyaknya warganet yang melakukan aksi tersebut, pengamat politik Rocky Gerung adalah salah satunya.
Hal itu pun lantas menarik perhatian Ali Syarief hinga membuatnya memberikan komentar melalui cuitannya.
Ali Syarief menilai gerakan tutup telinga tersebut sebagai satire yang brilian dan luar biasa. Bahkan menurutnya, tak ada yang lebih luar biasa daripada gerakan itu.
"Menurut saya, aksi Tutup Telinga itu, satir yg brilliant. Tak ada lagi yg lbh tinggi dr itu. Luar biasa," kata Ali Syarief seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @alisyarief pada Jumat, 17 September 2021.
Baca Juga: Beri Sinyal ke China, Australia Umumkan Pasukan AS akan Sering Datang ke Kawasan Indo Pasifik
Saking bagusnya aksi tersebut, Ali Syarief mengatakan bahwa kritikus seperti Rocky Gerung saja tak segan-segan melakukan gerakan itu.
Dia lalu penasaran dengan tanggapan para buzzer hingga jubir presiden terkait gerakan satire tersebut
"Buktinya, RG saja, ikut2an. Saya ingin dengar apa kata Para Jubir dan Para BuzzerRp, apa responsnya," ujarnya.
Dengan adanya gerakan itu, Ali Syarief berpendapat bahwa aksi tutup telinga sebagai hak prerogatif yang dimiliki setiap individu.
Dengan kata lain, setiap orang berhak melakukan hal itu termasuk para santri yang merupakan penghapal Alquran dan memilih menjaganya dengan tak mendengarkan musik.
"Aksi Tutup Telinga itu, adalah hak prerogative yg dimiliki setiap orang," ucap Ali Syarief menambahkan.
Baca Juga: Akui Tak Tampan dan Suara Pas-pasan, Charly Van Houten Rela Pakai Anting Emak-emak demi Bisa Dikenal
Seperti diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu sebuah video para santri yang tengah vaksinasi ramai disoroti publik lantaran mereka menutup telinga ketika mendengar musik.
Aksi tersebut banyak dikomentari negatif oleh berbagai pihak, sehingga menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.
Dalam video tersebut, para santri yang tengah mengatri vaksinasi Covid-19 itu ramai-ramai menutup telinga saat mendengar musik dari Jeremy Zucker berjudul 'Comethru'.
"Masya Allah santri kami sedang antri untuk vaksin. Qadarullah di tempat vaksin ini ada suara musik. Maka lihat santri-santri kami menutup kupingnya agar mereka tidak mendengar suara musik ini. Barakallah," kata pria yang diduga merupakan guru para santri tersebut.***