Rocky Gerung Ikut Aksi Tutup Telinga Saat Jokowi Berpidato, Ali Syarief: Luar Biasa! Aksi Satire yang Brilian

- 17 September 2021, 16:59 WIB
Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief.
Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief. /Tangkap layar YouTube Ali Syarief-Cross Culture Institute-Hippo

PR DEPOK - Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief belum lama ini menyoroti gerakan tutup telinga yang ramai dilakukan warganet di media sosial.

Gerakan menutup telinga saat mendengar Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato itu awalnya muncul, sebagai respons dukungan warganet terhadap para santri yang menutup telinga ketika mendengar musik Barat.

Dari sekian banyaknya warganet yang melakukan aksi tersebut, pengamat politik Rocky Gerung adalah salah satunya.

Baca Juga: Soroti Utang Negara Indonesia yang Meroket, Anis Byarwati: Tunda atau Hentikan Proyek yang Tidak Penting

Hal itu pun lantas menarik perhatian Ali Syarief hinga membuatnya memberikan komentar melalui cuitannya.

Ali Syarief menilai gerakan tutup telinga tersebut sebagai satire yang brilian dan luar biasa. Bahkan menurutnya, tak ada yang lebih luar biasa daripada gerakan itu.

Cuitan Ali Syarief.
Cuitan Ali Syarief. Twitter @alisyarief

"Menurut saya, aksi Tutup Telinga itu, satir yg brilliant. Tak ada lagi yg lbh tinggi dr itu. Luar biasa," kata Ali Syarief seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @alisyarief pada Jumat, 17 September 2021.

Baca Juga: Beri Sinyal ke China, Australia Umumkan Pasukan AS akan Sering Datang ke Kawasan Indo Pasifik

Saking bagusnya aksi tersebut, Ali Syarief mengatakan bahwa kritikus seperti Rocky Gerung saja tak segan-segan melakukan gerakan itu.

Dia lalu penasaran dengan tanggapan para buzzer hingga jubir presiden terkait gerakan satire tersebut

"Buktinya, RG saja, ikut2an. Saya ingin dengar apa kata Para Jubir dan Para BuzzerRp, apa responsnya," ujarnya.

Baca Juga: 56 Pegawai KPK Dipecat pada 31 September, Mardani Ali: Catat sebagai Hari Kelam bagi Pemberantasan Korupsi

Dengan adanya gerakan itu, Ali Syarief berpendapat bahwa aksi tutup telinga sebagai hak prerogatif yang dimiliki setiap individu.

Dengan kata lain, setiap orang berhak melakukan hal itu termasuk para santri yang merupakan penghapal Alquran dan memilih menjaganya dengan tak mendengarkan musik.

"Aksi Tutup Telinga itu, adalah hak prerogative yg dimiliki setiap orang," ucap Ali Syarief menambahkan.

Baca Juga: Akui Tak Tampan dan Suara Pas-pasan, Charly Van Houten Rela Pakai Anting Emak-emak demi Bisa Dikenal

Seperti diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu sebuah video para santri yang tengah vaksinasi ramai disoroti publik lantaran mereka menutup telinga ketika mendengar musik.

Aksi tersebut banyak dikomentari negatif oleh berbagai pihak, sehingga menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

Dalam video tersebut, para santri yang tengah mengatri vaksinasi Covid-19 itu ramai-ramai menutup telinga saat mendengar musik dari Jeremy Zucker berjudul 'Comethru'.

Baca Juga: Ria Ricis dan Teuku Ryan Ungkap Konsep Foto Prewedding, dari Mulai Budaya Indonesia hingga Seragam SMA

"Masya Allah santri kami sedang antri untuk vaksin. Qadarullah di tempat vaksin ini ada suara musik. Maka lihat santri-santri kami menutup kupingnya agar mereka tidak mendengar suara musik ini. Barakallah," kata pria yang diduga merupakan guru para santri tersebut.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Twitter @alisyarief


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x