Namun, katanya melanjutkan, dalam setiap aksi demonstrasi justru malah selalu ada adangan dari aparat yang malah berujung pada kericuhan.
"Tapi dalam setiap demonstrasi selalu saja ada adangan petugas yang menyebabkan terjadinya atau munculnya kericuhan. Orang bilang 'karena ada provokator', justru itulah fungsi pengamanan untuk memastikan tidak ada provokator yang bisa membuat aksi demonstrasi ini kemudian berjalan tidak pada alur konstitusionalnya," katanya menjelaskan.
Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa mengalami kejang-kejang dan pingsan usai dibanting dengan cara di-smackdown oleh aparat kepolisian.
Polisi yang membanting mahasiswa tersebut telah menyampaikan permintaan maaf dan siap untuk bertanggung jawab dan menanggung segala konsekuensi atas tindakannya tersebut.
Baca Juga: Tak Sangka Masuk Website Kampusnya Waseda University, Jerome Polin: Puji Tuhan, Love You
Sementara itu, mahasiswa yang bernama Faris mengaku bahwa ia sudah baik-baik saja.
Faris menjelaskan bahwa dirinya memang memiliki penyakit ayan sehingga ia sempat kejang sebelum akhirnya pingsan.
Namun, mahasiswa tersebut mengatakan bahwa ia tidak apa-apa dan hanya merasakan pegal usai dibanting oleh petugas.***