"90 persen keuntungan ekspor bijih nikel itu dikantungi pihak China, bukan dikantungi pihak Indonesia," katanya.
Sebelumnya, ekonom senior, Faisal Basri memperkirakan negara mengalami kerugian hingga ratusan triliun akibat kebocoran ekspor bijih nikel dalam lima tahun terakhir.
Faisal Basri mengatakan bahwa kebocoran ekspor bijih nikel ini khususnya untuk China.
Ia menuturkan, dalam lima tahun terakhir, kerugian negara mencapai ratusan triliun.
Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact 15 Oktober 2021, Klaim Sekarang Juga!
Lebih lanjut, Faisal Basri mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya telah melarang ekspor bijih nikel pada tahun 2020.
Data BPS pun tak mencatat adanya kegiatan ekspor bijih nikel di tahun tersebut.
Akan tetapi, data Pemerintah China justru masih mencatat bahwa negaranya menerima impor bijih nikel dari Indonesia pada tahun 2020.
Baca Juga: Kakek Suhud Banjir Hujatan usai Dituding Bohong, Tetangga Akhirnya Minta Maaf: Perkataan Saya Salah