Network
PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar, mengomentari soal pernyataan Jokowi yang mengimbau masyarakat untuk tidak pergi saat libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Gus Umar menyoroti sikap Jokowi yang mengkhawatirkan ancaman gelombang ketiga Covid-19 menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Gus Umar menyetujui sikap Jokowi yang meminta agar masyarakat tak bepergian ke mana pun saat libur panjang tiba.
Baca Juga: Sinopsis Hostiles, Menceritakan tentang Diskriminasi Ras yang Terjadi pada Abad 19
"Saya setuju ini," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @UmarHasibuann75.
Menurutnya, pemerintah jangan hanya melarang mudik lebaran, tetapi juga mudik untuk momen liburan lainnya.
"Jgn hanya mudik lebaran saja yg dilarang pemerintah," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Kabar Gembira, BSU 2021 Kemnaker Diperluas untuk 1,6 Juta Pekerja
Untuk diketahui, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menyatakan kekhawatirannya akan terjadinya gelombang ketiga Covid-19.
Ia lantas meminta agar libur panjang Natal dan Tahun Baru dikelola dengan sebaik mungkin agar Indonesia terhindar dari gelombang ketiga Covid-19.
"Saya minta betul-betul agar dikelola, diatur, sehingga natal dan tahun baru ini berjalan dengan tidak ada kerumunan," kata sang presiden.
Baca Juga: Militer Kudeta Pemerintah Sipil Sudan, Jenderal Abdel-Fattah Burhan: untuk Hindari Perang Saudara
Orang nomor satu RI itupun mengimbau agar semua masyarakat lebih baik tidak bepergian ke mana pun saat libur tiba.
Ia meminta semua provinsi, kabupaten, hingga kota untuk mengimbau warga untuk tetap tinggal di rumah dan tidak pergi berlibur.
"Semua provinsi, kabupaten, dan kota harus mengingatkan warganya agar natal dan tahun baru ini lebih baik tidak bepergian ke mana-mana," ujar Jokowi.
Baca Juga: Benamkan PSIS 1-0, Persib Menjadi Satu-satunya Tim yang Belum Terkalahkan di BRI Liga 1
Lebih lanjut, Presiden RI ke-7 itupun meminta semua Forkopimda di segala tingkatan pemerintahan untuk mensosialisasikan antisipasi gelombang ketiga Covid-19.
"Kita harapkan natal dan tahun baru bisa kita kelola secara baik, karena hampir semua ahli epidemiologi takut bahwa yang memicu gelombang ketiga nanti adalah itu," jelasnya.***
