PB IDI Harap Gelombang Ketiga Covid-19 Tak Terjadi di Indonesia, Gelombang Kedua Telah Beri Pelajaran Berharga

PR DEPOK - Gelombang ketiga kasus Covid-19 diprediksi akan terjadi di Indonesia. Namun, tentu seluruh pihak tidak ingin Gelombang ketiga itu terjadi.

Hal yang sama juga diharapkan oleh Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mahesa Paranadipa.

Harapan itu Mahesa sampaikan dalam Serial Webinar Tim Mitigasi PB IDI bertajuk "Akselerasi Program Vaksinasi untuk Indonesia Sehat, Indonesia Tangguh" yang diikuti di Jakarta, Kamis, 7 Oktober 2021.

Baca Juga: DKI Jakarta Nol Kasus Kematian Akibat Covid-19, Anies Baswedan: Ini Bukan Perayaan, Pandemi Belum Selesai

"Meskipun kita sudah melewati gelombang ke-2 dan ada prediksi gelombang ke-3 dan seterusnya, tentu kita berharap tidak akan terjadi hal tersebut," kata Mahesa.

Pengalaman pada gelombang kedua kasus Covid-19 di Indonesia, yang dialami oleh para tenaga kesehatan dalam menangani pasien Covid-19 pada Juni hingga Juli 2021 telah memberikan pelajaran yang berharga.

"Periode Juni-Juli yang lalu merupakan periode traumatis yang mungkin kita semua alami ya, khususnya kita-kita yang berkecimpung di pelayanan. Bagaimana kita menghadapi situasi gelombang yang luar biasa, pasien-pasien bergelimpangan, tenaga kesehatan berguguran dan ini kita tidak ingin terulang kembali," kata Mahesa.

Baca Juga: Pasangan Nikah Siri Bisa Tercatat dalam Satu Kartu Keluarga? Berikut Penjelasan Dirjen Dukcapil Kemendagri

Adapun dengan adanya vaksin ketiga atau booster bagi tenaga kesehatan, Mahesa memberikan apresiasi. 

Akan tetapi, Mahesa lebih mendorong pemerataan vaksinasi Covid-19 di masyarakat sehingga cepat terbentuk kekebalan kelompok.