PR DEPOK - Humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya, turut mengomentari soal ditangkapnya dua oknum polisi yang diduga menjual amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Mustofa Nahrawardaya menyoroti aksi dua oknum polisi yang diduga melakukan penjualan amunisi kepada KKB Papua.
Mustofa Nahrawardaya mengaku sedih mendengar kabar tersebut.
Menurutnya, jika kejadian seperti ini terulas berulang, maka bisa jadi terorisme dan sejenisnya tak akan pernah berhenti.
"Kami sedih banget. Bisa jadi, terorisme, dan sejenisnya, tak pernah berhenti karena fenomena seperti ini," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id.
Sebelumnya, ia juga sempat menyinggung soal terorisme ketika mendengar kabar soal ditangkapnya dua oknum polisi tersebut.
Menurutnya, ia teringat akan kejadian terorisme saat mendengar ada dua oknum polisi yang ditangkap lantaran menjual amunisi ke KKB Papua.
"Waduh....jadi ingat terorisme," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Satgas Operasi Nemangkawi menangkap dua oknum polisi yang diduga melakukan penjualan amunisi ke KKB Papua.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Dipercaya Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh, Nomor 4 Tiap Hari Dikonsumsi
Kedua oknum polisi tersebut diketahui berinisial JPO yang berdinas di Polres Nabire, dan AS yang merupakan anggota Polres Yapen.
Hingga saat ini, baik JPO maupun AS masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan belum dilakukan gelar perkara.
Menurut informasi yang beredar, JPO dan AS menjual 80 butir amunisi kepada seorang anggota KKB Papua yang kini identitasnya masih didalami.
Diduga dari hasil penjualan tersebut, JPO dan AS mendapatkan total yang sebanyak Rp12,1 juta.
Uang tersebut terdiri dari uang JPO sebesar Rp9,9 juta, dan uang AS sebesar Rp2,2 juta.
Kini, uang tersebut telah disita oleh pihak berwenang.***