Network
PR DEPOK – Sindiran keras dilontarkan politikus Fahri Hamzah kepada segelintir pejabat negara di Indonesia.
Fahri Hamzah dalam sebuah cuitan di akun Twitter miliknya menyebut, standar etika pejabat negara saat ini menurun.
Fahri Hamzah juga menyebut, pejabat negara tidak bisa membedakan kepentingan negara hingga pribadi.
Baca Juga: China Akan Sanksi Orang-orang yang Mendukung Taiwan Merdeka
“Tidak bisa membedakan mana negaramana pasar, mana pribadi mana public dan mana yang bolah dan mana yang tidak boleh dalam jabatan,” cuit Fahri Hamzah yang dikutip Pikiran Rakyat Depok dari akun miliknya, Minggu 7 November 2021.
Mantan pimpinan DPR RI ini juga menyebut keberadaan juru bicara membuat runyam persoalan.
“Jubir2 berkeliaran tanpa pengetahuan. Tambah runyam pengertian tidak paham mana institusi mana personal,” katanya.
Fahri Hamzah juga menyindir pejabat negara yang kerap berdagang di ruang publik.
“Mau untung atau mau rugi itu soal lain. Pejabat jangan berdagang di ruang kebijakannya, itu intinya,” kata Fahri.
Selama ini Fahri Hamzah banyak mengkritik kebijakan yang dinilainya tidak masuk akal. Salah satu yang menjadi sorotannya adalah soal PCR.
Fahri Hamzah bahkan menyiyir postingan Budiman Sudjatmiko yang sebelumnya menggunggah cuitan soal gelombang tsunmi ketiga Covid-19.
“Bukan menakuti tp gelombang ke 3 mulai menerjang lagu. Ia adalah Tsunami yg gelombangnya bakal terasa sampai kita.
"Pernah ada sirene ambulance meneror kita lagi. Caranya? Pakai masker & cuci tangan!,” cuit Budiman dalam akun Twitternya @budimandjatmino.
Cuitan Budiman Sudjatmiko ini lantas dikomentari Fahri Hamzah.
“Apa karena PCR-nya murah bro?,” tulis Fahri Hamzah.
Fahri juga mengajak pemilik akun Benny K Harman yang menulis ciutan soal PCR untuk mendorong agar dibentuk pansus angket PCR.
“Om Benny ayo bikin #PansusAngketPCR kalau BErani…” kata Fahri.***
