4 Fakta Perayaan Hari Raya Galungan di Pulau Dewata Bali, Diperingati Mulai 10 November

- 9 November 2021, 20:23 WIB
Fakta penting dari Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Fakta penting dari Hari Raya Galungan dan Kuningan. /Denpasar Update/I GST AGUNG KRISNA

PR DEPOK - Hari Raya Galungan ialah hari penting bagi umat Hindu untuk memperingati terciptanya alam semesta jagad raya beserta seluruh isinya.

Hari Raya Galungan biasanya akan diperingati pada hari Rabu, 10 November hingga Sabtu, 20 November 2021.

Berdasarkan filosofinya, Hari Raya Galungan ini diperingati untuk merayakan kemenangan kebaikan atau dharma dan melawan kejahatan atau adharma.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Bali United di Seri Ketiga BRI Liga 1: Serdadu Tridatur akan Hadapi Lawan-lawan Berat

Hari Galungan juga diperingati umat Hindu sebagai rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara (dengan segala wujudnya).

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman laman resmi Pemkab Buleleng, ada empat fakta penting dalam perayaan hari Galungan.

1. Dirayakan setiap enam bulan Bali atau 210 hari

Galungan dirayakan oleh umat Hindu setiap 6 bulan Bali atau 210 hari yaitu pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan).

2. Pertama kali dirayakan pada Rabu Kliwon

Hari Raya Galungan diperingati umat Hindu pertama kali pada hari Rabu Kliwon, (Wuku) Dungulan sasih kapat tanggal 15, tahun 882 Masehi atau tahun Saka 804.

Baca Juga: Bisa Hilangkan Kantung Mata, Ini 5 Manfaat Sendok bagi Kecantikan Wajah

Menurut Drs. I Gusti Agung Gede Putra selaku mantan Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama RI mempekirakan Hari Raya Galungan sudah mulai dirayakan umat Hindu di seluruh Indonesia.

Namun menurut lontar Purana Bali Dwipa, Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat (Budha Kliwon Dungulan) di tahun 882 Masehi atau tahun Saka 804.

Lontar tersebut berbunyi:
“Punang aci Galungan ika ngawit, Bu, Ka, Dungulan sasih kacatur, tanggal 15, isaka 804. Bangun indria Buwana ikang Bali rajya.”

Artinya: "Perayaan (upacara) Hari Raya Galungan itu pertama-tama adalah pada hari Rabu Kliwon, (Wuku) Dungulan sasih kapat tanggal 15, tahun 804 Saka.
Keadaan Pulau Bali bagaikan Indra Loka.”

Baca Juga: Media Asing Soroti Pustakawan Indonesia yang Tukarkan Sampah dengan Buku untuk Dibaca

Lontar disebut sebagai pustaka suci atau kitab pedoman yang disimpan oleh umat Hindu.

3. Perayaan Galungan identik dengan penjor

Penjor sendiri merupakan bambu yang dihiasi sesuai tradisi masyarakat Bali setempat.

Perayaan Hari Galungan ini sangat identik dengan penjor yang dipasang di tepi jalan.

Penjor tersebut nantinya akan menghiasi jalan raya yang bernuansa alami.

Penjor yang terpasang di tepi jalan setiap rumah sendiri merupakan aturan ke hadapan Bhatara Mahadewa.

Baca Juga: Hari Pahlawan 2021: Berikut Kumpulan Kata-kata Mutiara dan Quotes dari para Pejuang Indonesia

4. Galungan identik dengan pemotongan babi

Hewan babi dibunuh sebagai tanda menyumpat, yaitu untuk merubah hal buruk serta menjadi persembahan Durga.

Hal ini disebabkan karena babi adalah hewan yang malas, rakus dan serakah.***

Editor: Bayu Nurullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah