PR DEPOK – Politisi Ferdinand Hutahaean menanggapi biaya sumur resapan di wilayah DKI Jakarta yang mencapai Rp80 juta per titik sumur.
Lantaran dirasa terlalu mahal, Ferdinand Hutahaean menyarankan KPK agar meminta menghitung biaya tersebut dengan serius kepada BPK RI.
Menurut Ferdinand Hutahaean, biaya pembangunan sumur resapan yang sedang dilakukan lakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta itu tidak dihitung dengan serius.
Baca Juga: Ketua KPK Firli Bahuri Respons Pernyataan Bupati Banyumas Soal OTT: Jangan Risih
Bahkan, Ferdinand Hutahaean menyebutkan biaya untuk sumur resapan tidak akan menghabiskan biaya Rp80 juta per titik sumur.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Minggu, 14 November 2021.
“Apa? 80 juta per titik Sumur Resapan? Edan, benar-benar edan,” ungkap Ferdinand Hutahaean sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @FerdinandHaean3.
Baca Juga: Gak Malu-Malu Lagi, Kaesang Ajak Nadya Arifta ke Rumah Raffi Ahmad, Netizen: Cie Udah Go Public
Mantan kader Partai Demokrat itu juga menyebutkan, secara kasar perhitungan biaya sumur resapan hanya sekira 15 sampai 20 juta per titik sumur.