Network
PR DEPOK - Tokoh Papua, Christ Wamea, menyoroti sejumlah desakan yang meminta agar berbagai organisasi Islam dibubarkan.
Christ Wamea mengomentari adanya desakan yang meminta MUI hingga Muhammadiyah dibubarkan.
Ia heran mendengar desakan yang seolah meminta ormas Islam yang baik dibubarkan.
Baca Juga: Sebut Ngidam Nathalie Holscher Aneh, Sule Akui sang Istri Minta Mobil Seharga Rp14 Miliar
"Aneh klmpk rezim ini, maunya MUI dibubarkan. Maunya Muhammadiah dibubarkan. Maunya PKS dibubarkan. Semua ormas islam yg baik mau dibubarkan," ujar Christ Wamea, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @PutraWadapi.
Tak hanya itu, tokoh Papua itu lantas berharap agar sekali-sekali buzzeRp meminta untuk PDIP dibubarkan.
Ia menuturkan, desakan agar PDIP dibubarkan ini bisa dimaksudkan untuk membuat Indonesia aman dan damai.
"Coba sekali-kali buzzeRp rezim ini minta PDIP dibubarkan biar bisa Indonesia aman dan damai," katanya menambahkan.
Untuk diketahui, sebelumnya sempat muncul desakan dari berbagai pihak untuk membubarkan Majelis Ulama Indonesia atau MUI.
Desakan ini kembali marak diserukan usai belum lama ini Densus 88 Antiteror Polri menangkap salah satu anggota Komisi Fatwa MUI, yakni Ustaz Ahmad Zain An Najah.
Baca Juga: Daftar Libur Nasional Tahun 2022 Berdasarkan SKB 3 Menteri, Idul Fitri Jatuh pada 2 Mei
Ustaz Ahmad Zain An Najah ditangkap lantaran diduga terlibat dalam aksi terorisme dan berperan sebagai Dewan Syuro Jamaah Islamiyah dan Ketua Dewan Syariah LAZ BM Abdurrahman Bin Auf.
Sontak dengan tertangkapnya seorang anggota MUI ini pada Selasa, 16 November 2021 dini hari itu, desakan untuk membubarkan lembaga tersebut kembali marak disuarakan.
Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, sendiri mengaku kaget dengan adanya penangkapan anggotanya.
Baca Juga: Indonesia Masters 2021: Link Live Streaming dan Jadwal Tim Merah Putih 17 November 2021
Menurutnya, Densus 88 harus menjelaskan kepada publik alasan dari penangkapan Ahmad Zain An Najah beserta dua orang lainnya yang merupakan ulama.
Ia menuturkan, pemerintah saat ini banyak menangkapi ulama, sehingga sebagian masyarakat akan menganggap ini adalah kriminalisasi ulama.
"Karena yang ditangkapi itu adalah ulama sehingga pemerintahan Jokowi telah dianggap sebagian elemen masyarakat melakukan kriminalisasi terhadap ulama, karena memang telah banyak ulama, ustaz, dan dai yang ditangkap," kata Anwar Abbas.***
