Presiden Jokowi Dorong Produksi Mobil Listrik di Indonesia: Semuanya Harus Ramah Lingkungan

- 18 November 2021, 14:49 WIB
Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi). /Instagram.com/@jokowi/

PR DEPOK - Presiden Jokowi mendorong peningkatan produksi mobil listrik maupun hybrid di Indonesia.

Menurut Jokowi, peningkatan produksi listrik ini untuk mencapai rendah emisi dan ramah lingkunhan agar secepatnya dibangun.

“Kita juga mendorong untuk produksi mobil listrik, produksi mobil hybrid, tetapi sekali lagi, yang semuanya harus ramah lingkungan,” kata Jokowi saat mengunjungi Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS), Rabu 17 November 2021.

Baca Juga: Qatar dan Mesir Penuhi Janji, Siap Rekonstruksi Jalur Gaza yang Hancur Akibat Serangan Israel

Jokowi juga mengatakan jika ia juga bertemu dengan sejumlah CEO produsen mobil.

“Tadi kita sudah bertemu dengan para CEO dan saya sampaikan apa yang menjadi concern kita dan apa yang harus kita lakukan bersama-sama untuk masa yang akan datang,” kata Jokowi seperti dikutip dari lama resmi Presiden RI.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan jika pemerintah mentargetkan penggunaan kendaraan listrik secara menyeluruh di Indonesia pada 206p.

Menurut Luhut, target itu merupakan komitmen Indonesia untuk menurunkan tingkat emisi yang ditargetkan pada 2030 atau lebih cepat.

Menurut Luhut penggunaan kendaraan listrik di beberapa negara sudah berjalan, dan memberikan dampak peningkatan permintaan nikel.

Baca Juga: Sebut Bisnis Tes PCR sebagai Bisnis Muka Badak, Tamrin Tomagola: Usaha Berwujud Kejahatan Terhadap Kemanusiaan

“Permintaan nikel primer global diperkirakan sekitar 2.250kt Ni,” kata Luhut dalam webinar ‘Investment Electrical Vechicle in Indonesia’ seperti dikutip dari laman Kemenko Marves, Kamis 18 November 2021.

Permintaan nikel yang meningkat ini, menurut Luhut, imbas dari tingginya permintaan baterai seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik.

Menurut Luhut, pada 2027, pasar baterai dunia diperkirakan mencapai 777 GWH. Sementara, kebutuhan baterai di Indonesia mencapai 9,8-11,9 GWh pada 2029 hingga 2030.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Presiden RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x