Pekalongan Dilanda Banjir, Christ Wamea Kritik Ganjar Pranowo: kok Sibuk Teori dengan Teori Toleransi

- 20 November 2021, 09:16 WIB
Christ Wamea sentil Ganjar Pranowo usai terjadinya banjir di wilayah Pekalongan, Jawa Timur.
Christ Wamea sentil Ganjar Pranowo usai terjadinya banjir di wilayah Pekalongan, Jawa Timur. /Kolase dari Humas Pemprov Jateng dan Twitter.com/@PutraWadapi.

PR DEPOK – Tokoh Papua, Christ Wamea menyoroti bencana banjir yang terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah.

Seperti diketahui, bencana banjir rob merendam permukiman warga di Pekalongan, Jawa Tengah pada Senin, 15 November 2021 lalu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan mengungkapkan bahwa dua lokasi terparah ada di Degayu dan Clumprit.

Baca Juga: Sebut MUI Tak Bisa Sembarang Dibubarkan, Mahfud MD: Posisinya Kuat, Kedudukannya Sudah Sangat Kokoh

Dengan adanya pemberitaan tersebut, Christ Wamea lantas memberikan kritikannya kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Pria yang kerap aktif di media sosial itu mengatakan bahwa masalah banjir di Pekalongan tersebut tidak dapat diatasi.

"Masalah banjir tdk bisa diatasi,” ujar Christ Wamea seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @PutrWadapi pada Sabtu, 20 November 2021.

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Maruf Amin Satu-satunya Orang yang Bisa Jelaskan Posisi Ulama: Semoga Masih Ada Waktu

Kemudian Christ Wamea mempertanyakan mengapa Ganjar Pranowo justru sibuk dengan teori toleransi dan isu radikalisme.

Kok Ganjar sibuk dgn teori toleransi dan radikal radikul,” tutur Christ Wamea mengakhiri cuitannya.

Cuitan Christ Wamea yang menyindir Ganjar Pranowo atas terjadinya banjir di Pekalongan, Jawa Timur.
Cuitan Christ Wamea yang menyindir Ganjar Pranowo atas terjadinya banjir di Pekalongan, Jawa Timur. Tangkap layar Twitter.com/@PutraWadapi.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Ganjar Pranowo menegaskan tidak ada toleransi pada kelompok radikal.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Dukung Densus 88 Tumpas Terorisme, Ferdinand: Pernyataan Pertama Wapres RI yang Buat Saya Senang

Ganjar Pranowo pun menjelaskan, apabila kelompok radikal dibiarkan, maka akan semakin menggurita dan bisa membahayakan Indonesia.

Oleh sebab itu, kader PDIP tersebut mengajak masyarakat agar waspada dan menjaga Indonesia bersama-sama.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan, jika ada tenaga pendidik yang diindikasikan menganut paham radikal, maka yang bersangkutan harus mundur dari jabatannya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @PutraWadapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x