Berantas Radikalisme, Jenderal Dudung Tak Segan Terapkan Era Soeharto, dr. Eva: Insya Allah Jadi Menkopolhukam

- 23 November 2021, 06:10 WIB
dr. Eva Sri Diana Chaniago menanggapi pernyataan Jenderal Dudung Abdurachm terhadap radikalisme.
dr. Eva Sri Diana Chaniago menanggapi pernyataan Jenderal Dudung Abdurachm terhadap radikalisme. /Twitter.com/@__Sridiana_3va./

PR DEPOK – Ketua Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu, dr. Eva Sri Diana Chaniago menanggapi pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman terkait radikalisme.

Pasalnya, Jenderal Dudung Abdurachman tidak segan akan menerapkan sistem seperti era Presiden ke-2 Soeharto dalam memberantas radikalisme.

Ketegasan tersebut akan dilakukan oleh Jenderal Dudung Abdurachman sebagai upaya untuk mencegah gerakan atau kelompok radikalisme yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan Indonesia.

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 22 November 2021: 105.748 Positif, 103.331 Sembuh, 2.167 Meninggal

Menanggapi pernyataan Dudung Abdurachman tersebut, lantas dr. Eva tampak melontarkan sindiran.

Dr. Eva memberikan semangat kepada Kasad dan mendoakan agar suatu saat bisa diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam).

Hidup Pak Dudung. Semangat..insya Allah jadi MenkoPolHukam,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @__Sridiana_3va.

Cuitan dr. Eva Sri Diana Chaniago.
Cuitan dr. Eva Sri Diana Chaniago. Tangkap layar Twitter @__Sridiana_3va

Baca Juga: Update Data Vaksinasi Covid-19 Senin, 22 November 2021: 408.004 Masyarakat Divaksin Hari Ini

Sebelumnya, Dudung Abdurachman menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai dirinya dilantik menjadi Kasad sekaligus mendapat kenaikan pangkat menjadi Jenderal.

“Ada pesan dari Bapak Presiden bahwa segala bentuk apapun dari TNI AD harus membantu pemerintah di dalam melaksanakan programnya,” katanya seperti dikutip dari Antara.

Kemudian, ia mengatakan bahwa TNI AD siap membantu pemerintah demi kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Arahan Jokowi Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Nataru: Jangan Terjebak Ego Sektoral, Utamakan Kerja Sama

Dudung Abdurachman merupakan lulusan Akademi Militer 1988 dari kecabangan infanteri.

Sebelumnya, Dudung Abdurachman menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), setelah menjadi Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) pada 2020—2021 dan Gubernur Akademi Militer pada 2018-2020.

Dudung Abdurachman mulai dikenal ketika dia mendirikan Patung Soekarno di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Selasa, 23 November 2021: Pisces, Ada Seseorang yang Memasuki Hidup Anda

Peresmian patung proklamator RI itu dihadiri langsung oleh Presiden kelima RI Megawati Soekranoputri, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, hingga Ketua DPR RI Puan Maharani.

Ketika menjabat Pangdam Jaya, nama Dudung Abdurachman dikenal ketika dia melontarkan usulan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) jika terus melanggar ketentuan hukum.

Dia juga mengerahkan prajurit Kodam Jaya untuk mencopot spanduk/baligho Habib Rizieq Shihab yang tidak berizin.***

Editor: Sitiana Nurhasanah

Sumber: ANTARA Twitter @__Sridiana_3va


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x