Karena menurut penilaiannya, membentuk sistem buzzer dan membela Presiden sama-sama merupakan hal yang salah.
“Membentuk Buzzer membela Presiden pun salah,” ujar dia menegaskan.
Lebih lanjut, Ferry Koto menjelaskan bahwa hal yang seharusnya dibela adalah nilai, bukan pribadi seseorang.
“Yg mesti dibela itu NILAI, bukan orang. Ulama koq pelihara buzzer,” tuturnya lagi.
Maka dari itu, ia menyarankan MUI DKI agar aktif membuat konten-konten positif ketimbang membentuk sistem buzzer.
“Mestinya MUI DKI fokus membuat konten2 positif, dakwah dan mengingatkan, merangkul umat yg mungkin salah, bukan malah buat buzzer,” kata dia.